Minggu, 29 April 2012

Interview Teologi

A. Pendahuluan

Melakukan wawancara dengan umat Kristen tidaklah semudah yang diperkirakan sebelumnya. Penulis cukup mengalami kesulitan dalam menentukan siapa orang yang bisa diajak wawancara, baik berupa diskusi maupun dialog. Masih ada rasa sungkan untuk menanyakan perihal yang berhubungan dengan agama di luar keyakinan pribadi. Pada mulanya penulis berharap menemukan teman yang memiliki kenalan orang Kristen. Sehingga, dengan begitu pendekatan melalui teman akrab dapat dilakukan. Dengan kata lain penulis bisa memperkenalkan diri terlebih dulu kepada teman dari umat Kristen melalui teman penulis. Ternyata harapan tersebut tidak sesuai rencana. Penulis tidak menjumpai seorang temanpun yang akrab dengan orang Kristen. Merasa terdesak dengan situasi dan kondisi demikian, hari minggu (15/07/07) sekitar pukul 16.30 WIB. penulis memberanikan diri berjumpa dengan salah satu pengurus organisasi komunitas mahasiswa katolik Universitas Tanjungpura. Organisasi tersebut mereka namakan dengan Keluarga Besar Mahasiswa Katolik Universitas Tanjungpura (KBMKU).
Sekali lagi dengan harapan penulis bisa bertemu dan berdialog langsung dengan aktivis gereja dan setarap mahasiswa. Pada mulanya penulis bertemu dengan Robert dan Merlin yang kebetulan mereka tinggal di sekretariat KBMKU tersebut. Kami pun saling bersalaman dan berkenalan. Penulis mengawali pembicaraan dan mengutarakan maksud kedatangan. Penulis memberitahukan bahwa penulis ingin berdialog biasa dan tidak terlalu formal seputar konsep ketuhanan. Namun, melihat waktu itu semakin sore, kami memutuskan bertemu pada keesokan harinya.
Senin, (16/07/07) sesuai kesepakatan kami akan berjumpa pada pukul 16.00 WIB di sekretariat KBMKU. Setiba di sana, penulis belum berjumpa dengan Robert dan Merlin. Malah pintu sekretariat tertutup rapat seperti tidak ada orang. Sore itu kebetulan hujan gerimis. Penulis tetap menunggu kedatangan mereka dan berharap bisa lebih akrab dan bersahabat dengan mereka. Sehingga wawancara kali ini tidak sekedar menjalankan tugas mata kuliah. Beberapa menit kemudian penulis berjumpa dengan teman Robert, namanya David. Ia adalah Sarjana Tekhnik Universitas Tanjungpura.
Awalnya David mengira penulis adalah mahasiswa katolik yang ingin berurusan dengan pengurus KBMKU. Namun setelah penulis memberitahukan maksud yang sebenarnya, yakni penugasan perkuliahan, barulah ia dapat memahami. Penulis mengatakan bahwa wawancara tersebut sebenarnya kepada siapa saja bisa dilakukan asalkan beragama kristen. Penulis bermaksud memfokuskan diri untuk mewawancarai mahasiswa. Karena menurut hemat penulis sesama mahasiswa dapat memahami dan sudah terbiasa dengan diskusi-diskusi akademis.
Mendengar mengenai fokus responden yang penulis pilih, David menawarkan dirinya untuk diwawancarai. Ia mengaku beragama Kristen. Bahkan seakan-akan ia mengetahui apa yang menjadi beban pikiran penulis. Ia mengatakan kepada penulis agar jangan sungkan dan takut untuk menanyakan apa saja seputar agama Kristen. Dengan ungkapan demikian suatu pertanda wawancara baru bisa penulis lakukan. Berikut ini cuplikan wawancara tersebut.
B. Hasil Wawancara
1. Pertemuan dengan Sarjana
KORESPONDEN/
RESPONDEN
PERTANYAAN/JAWABAN
KR
Menurut Anda, apa yang dimaksud Trinitas dalam agama Kristen?
RS
Sebelum kita bicara tentang konsep Trinitas dalam agama Kristen, kita harus memahami dulu siap Tuhan itu. Menurut Anda siapa Tuhan itu?
KR
Sesuatu yang disembah dan diagungkan.
RS
Tidak hanya itu, Tuhan memiliki kuasa dan kehendak yang tidak dimiliki makhlukNya, iya kan. Dia tidak akan dikenal oleh makhlukNya jika Dia tidak dekat dengan makhluknya. Bagaimana Dia bisa dekat dengan makhlukNya. Dia harus turun kebumi berada bersama makhlukNya. Karena sifat Tuhan itu serba bisa. Dengan kehendakNya Dia menjelma sebagai manusia kedunia yang dikenal sebagai Yesus. Kita tahu bahwa Yesus dilahirkan tanpa bapa atau tanpa hubungan suami-istri. Ialah Yesus yang memiliki sifat manusia namun di dalam dirinya bersemayam roh Kudus dari Allah. Allah memiliki sifat Bapa (pemimpin), begitu pula Yesus juga memiliki sifat memimpin umat. Karena Yesus itulah Allah. Artinya, tiga oknum dalam satu sifat. Yakni sifat keilahian. Tiga oknum maksudnya, Allah membagi perannya menjadi tiga pekerjaan sebagai Allah Bapa (pencipta dan penguasa alam semesta), Allah anak (pemimpin umat manusia), dan roh kudus ( penuntun manusia ke kerajaan sorga). Sampai disini jelas?
KR
Tapi, bagaimana dengan ayat-ayat al-Kitab yang mengabarkan bahwa Yesus benar-benar manusia dan Allahlah satu-satunya Tuhan ?
Dalam Yohanes 17: 3 berbunyi : “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu”. Pada ayat ini Hanya Allah lah Tuhan yang Esa sedang Yesus sebagai utusanNya/RasulNya. Kata “dan” di situ seolah-olah menunjukan pemisahan kedua oknum.
KS
Oke, jika kita baca sepintas memang demikian, jika kita fokus pada kalimat “Inilah hidup yang kekal”,dapat diartikan bahwa sifat kekal hanya dimiliki Tuhan. Dan Yesus memiliki sifat itu setelah ia bangkit dari kematian. Karena memang Yesus adalah wujud Allah. Saya yakin Yesus itu adalah manusia 100% dan juga Tuhan 100%.
KR
Bagaimana bisa?, dalam Lukas 6 :12 menyebutkan bahwa Yesus berdoa kepada Allah.
KS
Begini, Yesus memiliki sifat manusia, karena ia juga dilahirkan, makan dan minum, merasa sedih, marah, bahkan menunjukkan dirinya sebagai hamba Tuhan. Sifat manusia tersebut Yesus munculkan ketika ia hidup sedang sifat keilahian (ketuhanan) tidak ia munculkan. Baru setelah kebangkitannya dari kematian ia kembali dengan wujud Tuhan. Inilah keteladanan Tuhan untuk menunjukkan bahwa sebenarnya manusia itu bisa taat pada perintah dan aturan Tuhan.
KR
Jika semasa hidupnya Yesus memiliki sifat manusia 100%, bisakah kita katakan ia sebagai Nabi dan rasul Allah ?
KS
Bisa saja, tapi meskipun demikian disamping sifat manusianya ia berbekal sifat keilahian yang dibuktikannya melalui mukjizat.
KR
Sebenarnya apa tujuan utama Tuhan menjelma diriNya sebagai Yesus ?
KS
Sebagaimana yang kita bicarakan di awal, bahwa Tuhan ingin memperbaiki keadaan akhlak manusia yang diliputi dosa dan kesalahan. Dalam ajaran kami dikenal dengan istilah perencanaan Allah. Seluruh manusia dimuka bumi ini memiliki dosa. Untuk menghapus dosa manusia harus dilakukan suatu pengorbanan sebagai penebus dosa. Ini adalah ketentuan dari Tuhan, karena melihat sejarah dari jaman adam dan hawa telah dilakukan pula pengorbanan. Orang-orang yahudi ketika berbuat dosa harus mengorbankan sesuatu seperti binatang dan sebagainya. Saya kira Nabi kalian, Muhammad juga mengajarkan ritual dengan mengorbankan kambing. Sekali lagi itu adalah ketentuan dari Tuhan bahwa setiap dosa harus ditebus dengan darah.
KR
Apakah disalibnya Yesus menjadi penebus dosa umat manusia ?
KS
Ya benar, dengan demikian manusia tidak perlu lagi melakukan pengorbanan darah untuk menghapus dosa, karena telah terwakili oleh Yesus.
KR
Kembali ke konsep Trinitas, adakah ayat di dalam Al Kitab yang menyebutkan secara jelas tentang pembagian tugas Allah Bapa, anak Allah, dan roh kudus ? dan ayat yang menunjukkan bahwa Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan. Sebagaimana yang Anda jelaskan tadi.
KS
Di dalam al kitab, ayat yang menjelaskan tentang pembagian fungsi atau tugas dalam konsep Trinitas belum saya temukan. Namun, jika disimpulkan pada beberapa ayat yang menyebutkan tentang Allah Bapa, Allah anak, dan roh kudus itu dapat secara jelas diketahui konsep Trinitas yang dimaksud. Ingat di sini saya menggunakan istilah Allah anak, bukan anak Allah. Karena kita tahu secara bahasa jika “anak Allah” , seolah-olah Allah punya anak. Tapi jika “Allah anak”, Allah tetap sebagai Tuhan satu-satunya, namun ini diistilahkan untuk diri Yesus.
Melihat hari semakin sore, sampai di sini penulis menyudahi pembicaraan dengan David. Penulis belum puas dengan jawaban yang ia berikan. Karena setiap jawaban yang diberikan sedikit berbeda dengan ajaran Kristen pada umumnya. Ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah penganut Kristen katolik maupun protestan, tetapi Kristen Advent. Istilah ini masih asing ditelinga penulis. Sedikit ia menjelaskan tentang ajaran Kristen Advent kepada penulis. Kristen Advent adalah kelompok umat kristen yang meyakini akan ajaran-ajaran Yesus secara konservatif. Menurut David, “Advent” dapat diartikan penundaan, menunggu penghakiman. Hanya Kristen Advent yang tidak mengakui perayaan natal sebagai kelahiran Yesus, melarang pengikutnya untuk memakan dan mengerjakan hal-hal yang diharamkan dalam al-Kitab seperti babi, minuman keras, dan lain sebagainya. Terlepas dari kebenaran yang ia katakan, ia mengaku dulunya sebagai muslim dan belajar banyak tentang agama dari Al Quran, namun setelah mempelajari dan membanding-bandingkan ajaran ia mengalami konversi agama dari Islam, katolik, protestan hingga ke ajaran kristen advent yang menurutnya benar.
David kembali menawarkan untuk mempertemukan penulis dengan pendetanya yang lebih berpengalaman dalam hal ini. David menjelaskan maksudnya untuk mempertemukan penulis dengan pendeta, agar apa yang dibicarakannya menjadi bahan perbandingan nanti setelah mendengarkan apa yang disampaikan pendeta. Sehingga penulis lebih bisa memahami dengan baik, demikian yang David katakan kepada penulis. Penulis bisa memahami itulah teknik ajakan yang disampaikan dengan pertimbangan dari yang diajak. Penulis tidak terlalu berpikir panjang dan langsung menyanggupi untuk berjumpa dengan pendeta dari kalangan kristen Advent tersebut.
2. Pertemuan dengan Pendeta
Berdasarkan perjanjian sebelumnya, selasa (17/07/07) sekitar pukul 09.10 penulis diantar oleh David dengan sepeda motor berangkat ke sebuah klinik pengobatan Advent. Di situlah penulis dipertemukan dengan pendeta Manik yang bertugas secara khusus sebagai penginjil dari ajaran Advent. Setelah David memperkenalkan penulis dengan pendetanya dan menjelaskan maksud kedatangan penulis, barulah kami melakukan semacam dialog.
KORESPONDEN/
RESPONDEN
PERTANYAAN/JAWABAN
Saya
Bapak, dalam Al Kitab ada ayat menyebutkan Yesus sebagai manusia dan ada pula Yesus sebagai Tuhan ? Bagaimana menurut Bapak ?
Pendeta
Silakan Saudara buka kitab Kejadian 1: 1-2,” Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi .Bumi belum berbentuk dan kosong;gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. “ Artinya apa, Allah memang pencipta segala sesuatu, mengadakan sesuatu yang belum ada, Ialah yang merancang alam semesta beserta isinya. Termasuklah penciptaan manusia di dalamnya. Silakan baca ayat ke 26 .
Saya
“Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ..”
Pendeta
Ya cukup sampai di situ, kita perhatikan kalimat tersebut, “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ..”, artinya, Allah berkehendak akan menjadikan sosok manusia yang memiliki wujud keilahian serupa dengan diriNya. Dan itulah Yesus.
Yesus turun kedunia memiliki sifat manusia karena ia mengalami proses kelahiran sebagaimana layaknya manusia. Ia juga mengalami seperti apa yang kita alami. Merasa sedih, marah namun marahnya tidak berdosa. Ia marah saat bait Allah dijadikan oleh orang-orang sebagai pasar. Ia terluka dan berdarah, dengan darahnyalah yang menjadi penebus dosa umat manusia.
Kita tentu mengingat kisah Adam dan Hawa yang diciptakan Tuhan sebagai manusia pertama kalinya. Mulanya mereka hidup tentram dan damai di sorga suci dari dosa. Karena ulah si ular jelmaan setan yang menggoda mereka untuk memakan buah terlarang. Sehingga, kesucian diri mereka ternodai dengan dosa mereka melanggar perintah Tuhan. Mereka merasa malu dan menutupi tubuhnya dengan dedaunan. Sampai keduanya beserta keturunannya ditempatkan kedunia masih memikul dosa tersebut. Banyak perbuatan dosa yang manusia lakukan di dunia ini menjadikan alasan Tuhan untuk turun kedunia berdekatan dengan manusia wujud Yesus dijadikan korban atas penebusan dosa umat manusia. Sungguh pilihan terbaik bagi Tuhan.
Saya
Apakah itu yang dimaksud dosa turunan yang harus ditebus ?
Pendeta
Ya itulah yang disebut dosa turunan yang harus ditebus dengan pengorbanan darah.
Saya
Mengapa harus melakukan pengorbanan dengan darah ?
Pendeta
Karena sudah menjadi hukum /ketetapan Tuhan bahwa dosa itu harus dibayar dengan darah. Ketetapan dari Tuhan itu harus dilakukan umat manusia. Ini terbukti sejak terbunuhnya anak Adam, umat-umat terdahulu dari keturunan Abraham juga melakukan pengorbanan darah ketika ingin bertobat dari dosanya. Pada umumnya mereka melakukan penyembelihan hewan.
Saya
Kembali tentang Yesus, Saya masih bingung dengan konsep Trinitas yang Bapak maksud ? Pada kitab Yohanes 17 : 3 mengatakan bahwa Allah itu benar dan Yesus itu utusanNya. Ayat ini menunjukan dua oknum, Allah sebagai Tuhan dan Yesus sebagai utusan Tuhan.
Pendeta
Mari kita buka, saya baca: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Maksudnya, kita perhatikan kalimat “Inilah hidup yang kekal itu” Hidup yang kekal hanya dimiliki oleh Tuhan. Kita mengakui keesaan Tuhan Allah. Yesus sebagai utusanNya maksudnya adalah perwujudan Allah di dunia manusia/ dihadapan manusia. Karena manusia tidak akan mampu berjumpa dengan Allah secara langsung. Dosa manusia menjadi penghalang untuk berjumpa denganNya. Sehingga, jika dibaca sekali lagi ayat tersebut, dan memahami kalimat “Inilah hidup yang kekal itu”, sebagai istilah yang menandakan Allah dan Yesus itu satu kesatuan.
Saya
Selain itu dalam Matius 1:18-25 disebutkan Yesus sebagai anak manusia, Yesus berduka cita (Matius 26:38). Sangat berbeda dengan ayat lain yang menyebutkan Yesus sebagai Tuhan. Jadi, seolah-olah antara ayat yang satu dengan lainnya itu terjadi kontradiksi.
Pendeta
Jika kita gabungkan, memang tampak kontradiksi. Namun ketika kita pisahkan ia tidak akan kontradiksi. Ayat yang menjelaskan bahwa Yesus sebagai manusia seperti dalam kitab matius 1: 1-17 tentang silsilah Yesus secara jelas disebutkan, begitupula prihal kelahirannya (Matius 1:18-25). Karena Yesus turun ke bumi ini sebagai manusia yang memiliki sifat manusia dan sekaligus sifat ketuhanan. Semasa di dunia sifat ketuhanannya tidak terlalu ia munculkan. Setelah kematiannya sebagai manusia dan kebangkitannya sebagai Tuhan barulah sifat ketuhanannya ia tampakkan. Artinya, pada kondisi tertentu Yesus sebagai manusia dan pada kondisi tertentu pula Yesus sebagai Tuhan.
Saya
Adakah ayat yang menunjukkan Yesus itu kekal?
Pendeta
Coba baca Yohanes 8: 58
Saya
“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.”
Pendeta
Nah, ini membuktikan bahwa roh Yesus sudah ada sebelum para nabi dari keturunan Abraham (Ibrahim) itu diutus. Ini menunjukkan Roh Kudus yang ada di dalam diri Yesus adalah bagian dari roh Allah yang kekal.
Saya
Bapak, ayat-ayat apa saja yang menunjukan pengakuan Yesus sebagai Tuhan ?
Pendeta
Mari kita buka Yohanes 14 : 1, silakan baca.
Saya
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu.”
Pendeta
Pada ayat ini suku kata “Ku” menggunakan hurup kapital ini menunjukkan Yesus untuk dipercayai sebagai Tuhan. Silakan baca ayat ke 6-7
Saya
Kata Yesus kepadanya:”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenali aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Pendeta
Artinya, tidak ada jalan lain untuk meyakini kebenaran yesus sebagai Tuhan. Yesus berkata demikian berarti ia mengakui sebagai apa yang kita yakini. Begitu pula pada ayat selanjutnya (8-14) juga menjelaskan bahwa Yesus mengakui dirinya menyatu dalam diri Tuhan Bapa begitu pula sebaliknya. Sehingga segala perbuatan yang dilakukan Yesus hakikatnya Allah yang melakukan. Dengan demikian para pengikut Yesus diwajibkan memohon sesuatu atas nama Yesus, Allah Bapa pasti mengabulkan.
C. Penutup
Sebenarnya penjelasan dari pendeta Manik cukup panjang lebar. Cukup sulit mengambil pokok pembahasan yang Beliau sampaikan. Meskipun terkadang jawaban tidak terfokus bahkan meluas, penulis telah mendapat pengalaman pertama kali untuk berdialog langsung dengan pemuka agama kristen yang memiliki sifat terbuka dan ramah dengan sesama. Sehingga dalam kutipan wawancara penulis sangat sedikit memberikan komentar atas pernyataan yang disampaikan. Adapun penjelasan dari pendeta yang penulis cantumkan di sini pun tidak selengkapnya. Di dalam menjelaskan setiap pertanyaan, pendeta terkadang menjelaskan tanpa rujukan satu ayat dari al kitab, terkadang pula merujuk kepada ayat yang cukup panjang. Sehingga, dengan konsekuensinya penulis harus bersedia ketika diminta membacakan ayat-ayat yang dijadikan rujukan Beliau. Setelah ayat tersebut dibacakan, barulah Beliau menjelaskan dan seolah membimbing penulis untuk memahami tafsiran dari ayat yang dimaksudkan. Demikianlah metode penjelasan ayat yang digunakannya.
Di klinik tersebut penulis diperlakukan sebagaimana layaknya tamu atau umatnya yang pantas dilayani. Selain diizinkan dengan hormat untuk mewawancarai pendeta, penulis juga disuguhi dengan minuman jus alvokat. Dengan pelayanan yang santun dan ramah, mereka menjaga baik etika bergaul dengan sesama atau bermasyarakat sekalipun dengan orang yang berbeda agama. Memang salah satu metode mereka seperti inilah yang banyak menarik umat agama lain untuk pindah ke agama mereka paling tidak bersimpati dengan mereka.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB., sementara penulis melihat pendeta masih menjelaskan ayat-ayat berkaitan di dalam alkitab. Sehingga penjelasan alkitab tidak hanya seputar konsep ketuhanan Yesus. Namun demikian tidak menjadi permasalahan, hal tersebut malah menambah wawasan penulis. Untuk mengakhiri wawancara singkat tersebut, penulis mengalihkan pembicaraan tidak lagi membahas apa yang dibicarakan. Pada akhirnya penulis pun berpamitan dengan Pendeta.
Penulis sangat berterima kasih dengan David yang menjadi teman baik yang baru saja dikenal. Sesuai dengan janjinya di awal perjumpaan, David menghadiahkan sebuah foto-kopian dari buku karya Geoffrey Parrinder yang berjudul Yesus dalam Quran, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ali Masrur, Agusni Yahya, Zulkarnaini. Menurut David buku ini cukup menarik dan cocok sebagai bahan kajian ilmiah. Walaupun sekedar foto-kopian dari buku tersebut, akan menjadi tanda persahabatan penulis yang tidak pernah terlupakan.
Sekilas Pesan
Sebuah pengalaman selalu menjadi guru terbaik dan pelajaran berharaga bagi pribadi yang mengalaminya. Masih banyak kekurangan dan ketidaksiapan yang penting untuk dievaluasi dalam melakukan tugas wawancara seperti ini.
Kecemasan dan sikap pesimis sempat hadir dipikiran penulis sebelum melakukan wawancara. Perasaan semacam ini tidak baik dibiarkan ada terus-menerus pada diri, apalagi saat wawancara malah semakin bertambah khawatir. Perihal yang menjadi kekhawatiran biasanya belum terbiasa berdialok mengenai konsep ketuhanan, merasa belum memiliki keilmuan yang mendalam terhadap agama sendiri, dan alasan-alasan lain yang serupa sehingga melemahkan semangat dalam menemukan pengalaman baru dalam mempelajari ilmu agama.
Setelah penulis melewati pengalaman seperti ini, ternyata malah memberikan semangat baru untuk lebih giat mendalami ilmu agama. Adapun pikiran-pikiran pesimis yang muncul hanyalah perasaan irasional semata. Sebab sudah menjadi kewajaran sikap demikian muncul saat pertama kali akan menemukan pengalaman baru.
Sebelum melakukan wawancara, selaku koresponden (penggali informasi) harus mempersiapkan diri baik dari wawasan keilmuan dibidang ketauhidan, psikologi agama, retorika, filsafat teologi, ilmu komunikasi dan lain-lain sehingga memahami betul kajian kristologi bagi umat Islam. Yakni tidak mudah terpengaruh dengan trik atau ragam metode dan pendekatan yang digunakan kalangan kristen dalam meraih simpati dari lawan bicaranya dari umat agama lain untuk ditarik secara perlahan tapi pasti ke agama mereka. Selain itu, kestabilan mental dalam berdiskusi atau berdialog sangat utama. Hal tersebut dapat dipersiapkan sebelumnya dengan menjaga amalan-amalan ibadah sehari-hari. Sehingga kondisi spiritual atau batin semakin kokoh.
Penulis memahami tujuan utama dari penugasan wawancara kristologi seperti ini bukanlah terletak pada keberhasilan mendebat atau mematahkan setiap pernyataan mereka (orang kristen), melainkan terjalinnya kedekatan mereka dengan umat Islam untuk lebih terbuka dan saling menghargai masing-masing ajaran agama yang dianut. Sikap yang seperti ini membuka jalan bagi mereka untuk bisa mengenal Islam lebih dekat dan ramah. Jika perdebatan dengan mereka sulit dihindari, tetaplah pada kewajaran sikap dan memperlakukan mereka sebagai orang terpelajar serta dengan akhlak Islami. Dan itu menjadi satu di antara metode dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Semoga laporan singkat ini bermanfaat bagi mereka yang menamakan diri sebagai aktivis-aktivis dakwah, para pembina umat, mereka yang istiqamah beramal shalih, mereka yang memiliki keberanian mengungkapkan kebenaran dinnul Islam, mereka yang menyeru ke jalan Allah dengan cara hikmah dan bijaksana.

0 komentar:

Posting Komentar

NASYID & RELIGI ISLAMI


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design