14 Juli 2010 pukul 11:07
Shalat bisa menjadi timing
istirahat dari aktivitas yang berat, karena sebelum mengerjakan shalat
diawali dengan wudhu, wudhu memberi efek kesegaran moisturaising bagi
kulit dan selaput lender. Shalat juga dapat berfungsi sebagai exercise,
karena shalat mengandung aktivitas fikir, aktivitas lisan, dan
aktivitas fisik. Dalam hal ini pikiran, lisan dan fisik betul-betul
terkoordinasi sedemikian rupa sehingga dianggap sebagai suatu exercise
yang menyeluruh. Meskipun tidak dalam arti menggunakan energi yang
maksimal, akan tetapi manfaatnya boleh jadi akan lebih optimal
dibandingkan dengan exercise yang lain. Oleh karena itu shalat
hendaklah betul-betul dilakukan dengan kekhusyu’an segenap pikiran,
ucapan-ucapan doa dengan lisan, dan perbuatan yang dilakukan oleh
anggota badan dalam gerakan-gerakan shalat.
(dr. Sagiran, M. Kes., Sp.B)
0 komentar:
Posting Komentar