"Hai
orang-orang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Siapa saja yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan
itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar...."(QS. an
Nur [24]:21)
Sahabat,
janji setan adalah selalu menggoda, menjerumuskan manusia kepada jurang
kesesatan. Bahkan menginginkan manusia jatuh bersama dirinya ke neraka.
Dengan memperalat nafsu manusia, setan merayu secara licik. Kegelapan,
keburukan dijadikan tampak indah, nikmat dimata manusia.
Kasus saat ini, eksploitasi aurat wanita (pornografi, pornoaksi dsb) dianggap seni. Minuman yang jelas beralkohol dijadikan penambah energi. Blue Film, musik aliran syahwat, nigh club, pesta makan dll menjaditradis hiburan. Bid'ah-bid'ah (mengada-ada dalam beribadah) tampak samar dan masih dilakukan.
Sadarkah kita, bagaimana dengan diri kita masing-masing?, kita tahu bahwa hal itu adalah langkah-langkah setan, dan berdosa besar jika menurutinya. Tapi, mengapa masih dilakukan?!, apakah berdalih bahwa kesenangan hidup hanya dngan nafsu syaitaniah (nafsu ingkar), hanya hati yang sakit (Qalbun mayyit), tidak ada jalan lain selain menempati kobaran api yang kekal di akhirat.
Untuk itu wahai sahabat, waspadailah godaan dari musuh kita yang paling nyata itu. Kita harus siap perang (berjihad) melawan setan. Kita harus jaga dengan baik hati kita jangan sampai dikuasai dan dibodohi hanya dengan tipuan dan godaan setan belaka. Saat dan detik ini, kita bisa tahu kelicikan setan. Ia mencoba menggoda akal ini agar jangan terlalu percaya terhadap ilmu yang sedang dibaca, santai saja dalam beramal karena Tuhan Maha tahu kondisi makhluk-Nya, kesalahan biasa bukanlah dosa yang besar, jangan terlalu serius dalam beribadah, dsb. Na'uzubillah, coba renungkan, kita harus tahu kelemahan musuh agar dapat menjadi tameng pertahanan yang ampuh. Tidak hanya itu, pola pikir "nyeleneh' dijadikan tameng pula oleh para pengabdi setia ajaran sesat dari setan itu untuk menghindar dari hukum Allah Azza wa Jalla.
STRATEGI KITA, perbanyak ostighfar, berzikir kapan saja, bersyukur atas nikmat Allah, istiqamah membaca AlQuran, hindari berbicara yang sia-sia (menggunjing (ghibah), dusta, fitnah, menghina, bicara jorok, dll), jauhi buruk sangka (su'uzhan), dengki, menghasud dll. Artinya, sebagai mukmin kita wajib berjihad mengontrol diri agar upaya setan itu gagal dan hancur berantakan. Wallahu a'lam.
Kasus saat ini, eksploitasi aurat wanita (pornografi, pornoaksi dsb) dianggap seni. Minuman yang jelas beralkohol dijadikan penambah energi. Blue Film, musik aliran syahwat, nigh club, pesta makan dll menjaditradis hiburan. Bid'ah-bid'ah (mengada-ada dalam beribadah) tampak samar dan masih dilakukan.
Sadarkah kita, bagaimana dengan diri kita masing-masing?, kita tahu bahwa hal itu adalah langkah-langkah setan, dan berdosa besar jika menurutinya. Tapi, mengapa masih dilakukan?!, apakah berdalih bahwa kesenangan hidup hanya dngan nafsu syaitaniah (nafsu ingkar), hanya hati yang sakit (Qalbun mayyit), tidak ada jalan lain selain menempati kobaran api yang kekal di akhirat.
Untuk itu wahai sahabat, waspadailah godaan dari musuh kita yang paling nyata itu. Kita harus siap perang (berjihad) melawan setan. Kita harus jaga dengan baik hati kita jangan sampai dikuasai dan dibodohi hanya dengan tipuan dan godaan setan belaka. Saat dan detik ini, kita bisa tahu kelicikan setan. Ia mencoba menggoda akal ini agar jangan terlalu percaya terhadap ilmu yang sedang dibaca, santai saja dalam beramal karena Tuhan Maha tahu kondisi makhluk-Nya, kesalahan biasa bukanlah dosa yang besar, jangan terlalu serius dalam beribadah, dsb. Na'uzubillah, coba renungkan, kita harus tahu kelemahan musuh agar dapat menjadi tameng pertahanan yang ampuh. Tidak hanya itu, pola pikir "nyeleneh' dijadikan tameng pula oleh para pengabdi setia ajaran sesat dari setan itu untuk menghindar dari hukum Allah Azza wa Jalla.
STRATEGI KITA, perbanyak ostighfar, berzikir kapan saja, bersyukur atas nikmat Allah, istiqamah membaca AlQuran, hindari berbicara yang sia-sia (menggunjing (ghibah), dusta, fitnah, menghina, bicara jorok, dll), jauhi buruk sangka (su'uzhan), dengki, menghasud dll. Artinya, sebagai mukmin kita wajib berjihad mengontrol diri agar upaya setan itu gagal dan hancur berantakan. Wallahu a'lam.
(Sumber: Ahmad Mudjab Mahalli, Memburu Nafsu Setan, Yogyakarta: Al-Farda,2004)
0 komentar:
Posting Komentar