14 Juli 2010 pukul 11:36
Di dalam buku yang berjudul
“Tauhid dan saint” karya Professor Osman Bakar disebutkan bahwa
kedokteran Islam telah meletakkan enam prasyarat utama untuk menjaga
kesehatan. Keenam prinsip ini biasanya disebut sebagai enam keharusan
atau Sittah Dhoruriyah. Keenam hal itu adalah :
a.Udara, b.Makanan dan minuman, c.Istirahat dan gerak tubuh, d.Tidur, e.Istirahat dan gerak emosi, f.Ekskresi dan retenti
a. Udara
Udara
yang baik dan bersih penting untuk kesehatan. Masalah pengaruh iklim
dan tanah terhadap kesehatan individu, termasuk dalam penjabaran muslim
tentang prinsip ini. Menurut Ibnu Sina perubahan lingkungan dapat
membantu untuk menyembuhkan berbagai penyakit pasien. Untuk menjamin
bahwa udara yang bersih tersedia bagi seluruh masyarakat, Ibnu Sina
sangat merekomendasikan agar kota memiliki banyak taman dan desain
arsitektural bangunan-bangunan kota dibuat harmonis secara ekologis dan
kondisi iklimnya.
b.Makanan dan Minuman
Terdapat tiga prinsip yang harus diingat mengenai makanan, yaitu:
-- apa yang baik untuk dimakan dan diminum dan makanan dan minuman apa yang perlu dihindarkan.
-- Jumlah yang harus dimakan dan diminum.
--Waktu yang tepat untuk makan.
Kita
sering mengenal istilah “Halalan Thoyyiban”, jadi seluruh makanan yang
kita makan tidak hanya halal secara agama tapi harus thoyib membawa
manfaat yang baik terhadap tubuh kita dan tentunya dalam jumlah yang
cukup dan waktu yang tepat.
c. Istirahat dan gerak tubuh
Kesehatan
yang sempurna membutuhkan istirahat dan gerak tubuh. Khususnya dalam
bentuk latihan-latihan fisik. Pengobatan jenis penyakit dan gangguan
fisik tertentu juga tergantung pada gerak atau diamnya tubuh. Sebagai
contoh para ahli fisioterapi melakukan latihan pasif untuk penderita
patah tulang. Dan gerakan-gerakan yang pasif itu akan sangat membantu
penyembuhan patah tulang tersebut. Bahkan, latihan yang salah atau
pasien yang enggan melakukan latihan akan mengalami penderitaan yang
lebih lama dibandingkan dengan pasien yang menjalani latihan-latihan
fisik yang dilatih oleh tenaga ahli fisioterapi.
d.Tidur
Tidur
dipandang sebagai bentuk istirahat yang ideal, baik secara fisik
maupun mental. Kurang tidur akan menyebabkan hilangnya energy, lemahnya
mental dan terganggunya proses metabolisme tubuh, baik oleh system
pencernaan, system peredaran darah, system muskuloskenetal, dan sitem
urogenital.
e. Istirahat dan gerak emosi
Pemahaman
muslim terhadap prinsip ini terutama melibatkan keadaan-keadaan emosi
seseorang yang bermanfaat atau merusak kesehatannya. Kegembiraan harus
ditumbuhkan, karena hal itu membantu dalam menjaga kesehatan seseorang.
Adapun duka cita atau penderitaan, marah dan tegangan emosi, harus
dihindarkan atau dikelola dengan baik, karena keadaan-keadaan emosional
ini dapat membangkitkan banyak penyakit. Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh factor-faktor psikologis, biasanya juga perlu ditangani
secara psikologis. Banyak penyakit yang digolongkan ke dalam
psikosomatis yakni penyakit-penyakit fisik yang sebenarnya merupakan
manifestasi dari gangguan psikologis. Dokter-dokter muslim
memperkenalkan fungsi dari terapi-terapi psikologis melalui music,
perkumpulan dengan sesame teman atau kelompok, pemandangan yang indah,
bunyi-bunyian, melalui wangi-wangian dll dalam menangani
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh ketidaksehatan psikologis.
TIPS SEHAT
Bila
anda bingung, sering mondar-mandir atau duduk berpangku tangan. Mulai
saat ini gantilah dengan duduk rileks, kedua tangan memegang dahi, di
sana ada titik positif. Rasakan hangatnya sentuhan anda, yakinkan
konsentrasi anda dapat mengatasi masalah.
f.Ekskresi dan retensi
Pelaksanaan
fungsi system ekskresi atau pembuangan yang normal dan wajar adalah
penting. Pembahasan prinsip ini menyangkut efek-efek hubungan seksual
pada kesehatan. Ketidak-teraturan ekskresi produk-produk sisa dari
tubuh, baik karena berlebihan, penguranga, maupun penyumbatan dapat
membawa pada penyakit. Contoh-contoh cara ekskresi produk sisa tubuh
yang alamiah adalah dieresis (produk air seni), muntah, buang air besar,
keringat, dan ekskresi melalui uterus dalam bentuk haid.
(Sumber:
dr. Sagiran, M. Kes., Sp.B, 2007. Mukjizat Gerakan Shalat : Penelitian
Dokter Ahli Bedah dalam Pencegahan & Penyembuhan Penyakit,
QultumMedia : Jakarta Selatan, h. 64-66)
0 komentar:
Posting Komentar