Minggu, 29 April 2012

Tipu Muslihat Setan, WASPADALAH!!!

Dalam Irsyad al-ibad dan Dzurrat al-Nashihin: Al-Kisah, seorang raja memiliki putri yang sangat cantik. Pada saat yang sama pula, hiduplah seorang alim yang zahid dan ‘abid. Si alim menghabiskan waktunya untuk beribadah dan mensucikan diri. Kemudian iblis mengumpulkan setan-setan dalam sebuah majelis. Ia menanyakan siapa di antara mereka yang bisa menyesatkan Si Alim tadi, menggagalkan taqarrubnya kepada Allah, dan mencelakakannya. Seorang setan berkata, “Aku, Aku telah berhasil memisahkan suami dan istrinya.” Iblis menjawab, “Ah, itu bukan apa-apa. Tanpa kamu pisahkan juga, banyak suami-istri yang bercerai.” Setelah beberapa setan, tampillah seorang setan yang mengajukan konsep penggodaan yang brilian. Iblis menyetujuinya.
Si Setan mendatangi putri raja. Karena putri itu hidup dalam kemewahan dan lupa pada Tuhan, maka setan mudah masuk ke dalam dirinya. Hatinya diguncangkan, hingga jiwanya sakit. Raja kebingungan ke mana ia harus mengobati Putrinya? Setan itu lalu menemui raja dengan menyamar sebagai orang tua. Ia menasihati raja agar mengantarkan putrinya kepada si Alim tadi. “Si Abid itu bisa menyembuhkan orang sakit dengan doa-doanya,” kata setan. “Karena taqarrubnya kepada Allah, doa-doanya makbul,”. Raja pun mengirimkan putrinya kepada si Alim yang itu. Setelah dibacakan doa, penyakitnya sembuh dan putri itu dibawa pulang.
Di tengah perjalanan, setan datang lagi untuk menggoncangkan hati putri itu sehingga sakitnya kambuh lagi. Lalu setan berkata kepada raja, “Sebaiknya putri anda tidak dibawa pulang biarkan dia tinggal di pondok si abid itu. Maka putri raja pun tinggal di pondok sang abid.
‘Abid itu sangat menjaga dirinya. Ia amat mengkhawatirkan syahwatnya, terlebih karena di dekatnya ada seorang gadis cantik. Ia bangunkan pondok tersendiri untuk gadis itu. Setiap hari ia mengantarkan makanan dan minuman. Ia menyimpannya di luar pintu. Setan berbisik, “Mengapa kamu simpan makanan di luar? Bagaimana kalau dimakan kucing? Mestinya kamu menyimpannya di dalam agar tetap terpelihara.” Setelah dipikir-pikir ‘abid itu membenarkan bisikan setan. Kini, setiap kali mengantarkan makanan, ia mengetuk dulu pintu rumah, masuk dan menyimpannya di situ.
Setan berbisik lagi, “Bukankah berbuat baik itu harus ditunjukkan dengan sikap yang ramah?” sekali-kali ucapkanlah salam, tanyakan kabarnya, dan beri ia senyuman. Bukankah senyuman itu sedekah?” Si ‘abid berpikir, “betul juga, setelah ia melakukannya, setan berbisik lagi, “Kamu seorang kiai, menanyakan kabar itu bagus tetapi lebih bagus lagi jika kamu duduk-duduk sebentar dan mengajarinya ilmu-ilmu agama.”  Si abid bergumam,”benar juga.”
Setelah itu dilakukan, setan datang lagi, “Kamu tidak pernah berpikir, bagaimana kalau ada orang lain melihat kamu berbincang berduaan dengan seorang perempuan bukan muhrim di luar rumah? Jelek jika dilihat orang, agar aman, ngobrollah di dalam rumah biar tidak terjadi fitnah bagi orang lain.”
Sesudah ‘abid itu masuk ke dalam rumah, setan pun masuk. Akhirnya, Si ‘abid terjerumus dalam kemaksiatan. Karena putri itu hamil, setan menakut-nakuti si ‘abid, “Kamu akan celaka. Kamu telah menghamili putri raja. Sebaiknya kau bunuh saja wanita itu. Kuburkan dia baik-baik. Katakan kepada raja bahwa putrinya mati karena sakit. Habis perkara. Maka, putri itu pun dibunuh. Pada saat bersamaan, setan datang memberitahu raja bahwa putrinya dibunuh oleh si ‘abid.
Akhirnya, ‘abid itu dihukum, disalib dan dipermalukan dalam keadaan digantung. Setan datang lagi dan berkata kepadanya, “Aku akan membantumu asal kamu bersujud kepadaku,” Bagaimana aku bersujud sementara aku di salib?” kata si ‘abid. Setan menjawab, “Niatkan saja dalam hatimu bahwa kamu bersujud kepada Iblis.” ‘Abid pun menurut. Tapi kemudian setan berkata, “Aku berlepas diri darimu sebab aku takut pada Allah Rabb al-Alamin.” Akhirnya, ‘abid itu mati dihukum pancung dalam keadaan musyrik karena melakukan pembunuhan dan perzinaan. Semua kejahatan itu bersumber dari syahwat. Setan datang melalui pintu syahwat itu. Oleh karena itu, hati-hatilah terhadap syahwat. Karena setan bisa masuk ke dalam diri seseorang melalui lubang itu.
Sumber : Kutipan dari Jalaluddin Rakhmat, 1999. Meraih Cinta Ilahi: Pencerahan Sufistik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, h. 60-62.

0 komentar:

Posting Komentar

NASYID & RELIGI ISLAMI


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design