2 April 2010 pukul 12:12
"Bila mata menjadi jendela penutup, maka berikan aku pisau baja untuk mencungkilnya" (Rumi).
Suatu
pagi seorang wanita muslimah cantik pergi melenggang ke pasar. Tanpa
disadari wanita itu telah diikuti oleh seorang laki-laki, laki-laki yg
terpesona dgn kecantikannya. Dia langsung jatuh hati kpdnya sejak
bertatap mata. Matanya begitu indah bagi laki-laki itu.
Karenanya,
kemudian laki-laki tsb terus membuntuti wanita muslimah yg cantik itu.
Laki-laki itu sengaja berjalan membuat jarak & mengatur
langkah agar tdk diketahui wanita tadi.
Setelah
berjalan cukup lama, akhirnya sampailah wanita itu di rumahnya.
Laki-laki itu tdk langsung menghampiri rumah wanita itu, tapi dia
berhenti sejenak di depan halaman. Dia berpikir, mencari cara bagaimana
agar bisa mendekati wanita itu.
Setelah
bergelut dgn pikirannya sendiri, akhirnya dia mengambil keputusan utk
menemui wanita itu & berkenalan dgnnya. lalu dia pun berjalan
mendekati rumah wanita itu.
Ketika
sampai di emperan, wanita itu tiba-tiba keluar dari dlm rumah.
laki-laki itu benar-benar terpana dgn kecantikannya. Khususnya bola
matanya yg indah.
"Siapakah tuan ?" tanya wanita itu.
Laki-laki itu gugup, "Anu..a.a..anu.."..Di bawah bayang kecantikannya, laki-laki itu lupa nama dirinya.
"Apa maksud tuan datang kemari ?"
Lagi-lagi dia hanya bisa mematung. lidahnya kelu & kaku. "Apa ada yg bisa saya bantu ?" lanjut wanita itu.
Entah bagaimana, simpanan yg ada di balik dada laki-laki itu kemudian dgn cepat melesat lewat lidahnya.
"Saya tertarik dgn bola matamu yg indah".
Wanita
muslimah itu hanya tertegun. Dia tdk berucap apa pun, kecuali menatapi
wajah laki-laki itu. "Sebentar tuan tunggu, saya mau ke dalam,"pinta
wanita itu.
Sembari
menanti, laki-laki itu melempar pandangan ke taman di halaman rumah.
"Begitu indah", Dia juga lupa sudah berapa lama berdiri di depan
emperan rumah itu, hingga akhirnya wanita itu datang kembali memakai
cadar.
Dia datang membawa nampan yg di atasnya terbungkus sebuah kain putih.
'Tuan,
silakan ambil barang ini buat tuan", kata wanita itu. Laki-laki itu
hanya bisa tertegun. Matanya keheranan "Apa yg engkau berikan kpd saya,
wahai wanita cantik ?" komentar laki-laki itu.
"Bola mata saya yg indah, yg membuat tuan mengikuti saya".kata wanita itu.
Laki-laki
itu sontak ketakutan. Kedua matanya ikutan mau lepas. Dia tdk percaya
dgn matanya sendiri. Lalu dia berlari seperti orang gila. Dan setelah
itu, mungkin dia juga gila karena melihat bola mata indah.
Things to Think ?
Masihkah
kita ingat ungkapan dlm bhs Indonesia yg kita pelajari di bangku
sekolah SMP ? "Dari mana datangnya lintah? dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta ? dari mata turun ke hati".
Dari
mana datangnya tindak-tindak kejahatan ? ambil contoh kasus
pemerkosaan, ada seorang ahli yg mengatakan, karena mata melihat sesuatu
yg menggoda & merangsang utk melakukan, alias mata. karenanya
kemudian para wanita dinasihati agar berpakaian yg wajar, agar mata
lelaki usil bin jahat tdk melihatnya.
Lalu bagaimana dgn aksi kriminalitas, seperti penjambretan, penodongan, & perampokan ?
kata
bang Napi, yg slalu pakai topeng itu, krn melihat adanya kesempatan.
karenanya, menurut bang napi, "Waspadalah!!!" artinya, kesempatan itu
terkalkulasi kemungkinannya stelah si pelaku melihat calon korban. Dan
itu lagi-lagi karena mata.
Pendeknya,
mata itu bisa menjadi sumber kejahatan bila dikendalikan. tapi
sebaliknya, bila mata dikendalikan & dipelihara, mata juga dpt
mengantarkan pemiliknya kpd kebahagiaan.
Para sufi selalu memperhatikan penggunaan mata krn takut & mata membawa dosa.
Para
psikolog membagi mata menjadi 3 macam. Pertama, mata daging, alias
bola mata. Kedua, mata pikiran, dan ketiga mata batin (eye soul).
Ketiga macam mata itu seluruhnya saling berkaitan.
Artinya,
awalnya adh mata daging yg jelalatan (melihat kesana-kemari), kemudian
pikiran kotor, sehingga mata hatinya yg gelap tdk bisa menuntun
& membimbingnya, maka terjadilah kejahatan.
Dlm pandangan Islam, mata, telinga, & pikiran semuanya akn dimintai pertanggungjawaban atas smua yg dilakukan di dunia.
bagaimana
mungkin ? sangat mungkin, bukankah skrang dgn kemajuan ilmu
pengetahuan, soal kulit saja bisa diketahui pola hidup sebuah binatang.
Apalagi mata, telinga, & pikiran. Konon, di dlm jaringan semua
organ tubuh kita ada micro-chip-nya.
Dlm
Al-Quran dikisahkan, bahwa kelak di akhirat mulut kita yg didunia
pandai bersilat lidah, di sana tdk bisa bersilat lidah sedikit pun krn
terkunci, tersegel (hatama). Yang berbicara & memberi kesaksian
justru tangan, kaki & anggota tubuh yg lain (QS. Yasin : 65).
Karena
kita memahami & menyadari bahwa mata itu bagian dr sebuah
pertanggungjawaban, maka kita pasti tdk akan mudah bermain mata. Bermain
mata hanya berarti melihat hal-hal yg membangkitkan seksualitas
& kemaksiatan yg memang bukan milik kita. Meminjam istilah
orang sekarang menyebutnya sbg hal-hal yg sangat confidential.
(Sumber : Tasirun Sulaiman, 2005. Seri Teladan Humor Sufistik : Menjaga Mata Tetap Sehat, Penerbit Erlangga, h. 1-7)
0 komentar:
Posting Komentar