Minggu, 29 April 2012

Intinya Pengendalian Diri

11 Agustus 2010 pukul 16:20

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
(QS. Al-Baqarah: 183)

Berpuasa, salah satu perintah Allah swt. Bagi setiap manusia beragama. Di masa silam, perintah berpuasa sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah umat manusia. Dengan kata lain, puasa telah dilakukan oleh umat manusia beragama di masa sebelum umat Nabi Muhammad s.a.w.
Puasa adalah ibadah yang paling awal & paling luas tersebar dikalangan umat manusia yang beragama, meskipun bentuk & cara puasa mereka berbeda.

Dalam perspektifAlQuran surah 183 di atas, "orang-orang sebelum kamu" maksudnya adalah para pemeluk agama-agama samawi yang secara historis memiliki keterkaitan langsung dengan Islam yakni Yahudi dan Nasrani. Dalam bahasa AlQuran, kedua komunitas umat beragama ini disebut Ahl Al-kitab. Seperti umat Islam, mereka jugamemiliki kitab suci masing-masing. Taurat sebagai kitab suci agama Yahudi dan Injil kitab suci agama Nasrani.

Sebagian ulama, semua agama samawi (Yahudi, Nasrani dan Islam) memiliki banyak kesamaan & afinitas dalam segi beberapa ajaran agama: banyak kesamaan dalam prinsip-prinsip pokok akidah, syariat dan akhlak. Hal initidak mengherankan, karena ketiga agama tergabung dalam agama Nabi Ibrahim. Semua agama Ibrahim & agama-agama samawi sama-sama mengajarkan keesaa Allah, kenabian, hari akhir, shalat, zakat, termasuk juga puasa.

Perintah puasa tidak hanya memiliki dimensi masa silam, tapijuga dimensi masa kini & masa depan. Maka dari itu perlu kita renungkan dan mengkaji makna kandungan ayat di atas, dengan pertanyaan mengapa puasa menjadi perintah agama sekaligus kewajiban tidak hanya bagi umat Islam ?
Sekalipun agama-agama samawi sama-sama mengandung ajaran tentang puasa, namun cara & kaifiyah pelaksanaannya tentu berbeda. Sebagaimana informasi Al-Quran surah Maryam [19] ayat 26 :"Maka makan, minum dan bersenanghatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:"Sesungguhnya Aku Telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah,Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

Jauh sebelum Nabi Isa as., perlu kita simak pula kisah Nabi Adam as. Sebagai symbol manusia pertama,dan Hawa, istrinya. Seperti dikisahkan AlQuran, Adam dan Hawa telah dikaruniai & diberkahi berbagai kenikmatan yang melimpah & diberi kebebasan untukmemakan segala buah-buahan di alam surga kecuali "buah terlarang"(syajarah khuld-pohon keabadian). AlQuran surah Al Baqarah[2] ayat 35 mengisahkan, "Dan kami berfirman: "Hai Adam,diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yangbanyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohonini (pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab AlQuran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldisebagaimana tersebut dalam suratThaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan), yang menyebabkankamu termasuk orang-orang yang zalim."

Allah memerintahkan Adam & Hawa menahan diri mereka untuk tidak mendekati "buah terlarang". Namun, mereka tidak mampu menahan diri dari dorongan nafsu setan, mereka dijatuhkan dari dunia kenikmatan (surga) ke dunia penuh cobaan (bumi).

Kisah Nabi Adam & Hawa, Maryam & orang-orang terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad s.a.w, menjelaskan bahwa sejak awalsejarahnya, umat manusia sebenarnya telah diperintahkan untuk mampu menahan& mengendalikan diri sendiri dari berbagai bentuk kezaliman. Seperti diketahui secara umum, puasa (dalam bahasa Arab disebut sha-wa-ma yang bermakna menahan,berhenti, tidak bergerak). Secara esensial mengandung arti menahan & mengendalikan diri.

(Sumber : AzyumardiAzra, 2005. Malam Seribu Bulan :Renungan-Renungan 30 Hari Ramadhan, Jakarta:Penerbit Erlangga, h.1-6)

1 komentar:

anitayulianti mengatakan...

tetapi banyak sekarang ini orang yang menajalni puasa tidak mengerti dan tidak tahu apa itu pengendalian diri,padahal dengan berpuasa tidak hanya mengendalikan diri tetapi mensucikan diri,dan moment yang tepat untuk memohon ampun kedapa sang ilahi. terima kasih atas postingannya sangat bermanfaat^^

Posting Komentar

NASYID & RELIGI ISLAMI


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design