Minggu, 29 April 2012

Marhaban Ya Ramadhan

11 Agustus 2010 pukul 17:00

Segala puji bagi Allah yang memberi anugerah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dengan adanya musim-musim kebaikan untuk melipatgandakan pahala dan menghapus dosa. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad s.a.w. penyampai kabar gembira & peringatan. Semoga Allah memberi kebahagiaan kepada kita selamanya, sehingga hari-hari yang dilalui selalu menyenangkan dan penuh dengankebaikan. Bersamaan dengan tibanya bulan Ramadhan 1431 Hijriyah yang penuhberkah ini, mari kita merenung sejenak dengan beberapa catatan berikut ini.

Dengan datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, saya ucapkan selamat kepada segenap muslimin dan muslimah. Semoga Allah mendatangkan bulan ini kepada kita dan seluruh umat Islam di dunia dengan iringan ketenangan, iman, keselamatan, dan Islam. Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dan shalat malam, mengilhamkan niat, dan perbuatan yang baik, dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu berada di garis depan orang-orang yang mengejar kebaikan dan berlomba-lomba dalam mengerjakan amal saleh.

Seyogianya,dengan ketangan bulan Ramadhan ini, semua umat Islam di seluruh penjuru dunia saling memberi ucapan selamat, baik antarindividu, antar masyarakat maupun antarnegara,sambil saling mendoakan dengan tulus agar Ramadhan kali ini dapat menaburkan semerbak wangi keimanan dan menorehkan keistimewaan-keistimewaannya kepadasetiap orang yang beriman bahwa Allah adalah Tuhannya, Islam adalah agamanya,dan Muhammad s. a.w. adalah Nabi dan Rasul yang diutus kepadanya.

Setiap muslim harus memberi selamat kepada saudaranya. Ini harus dilakukan, karena Rasulullahs.a.w mencontohkan demikian. Beliau selalu mengucapkan selamat kepada sahabat-sahabatnya—semoga Allah meridhai mereka semua—dalam momentum agung ini.

Imam Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan ulama lainnya meriwayatkan dengan sanad yang hasan (baik),bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah s.a.w bersabda,
"Apabila datang bulan Ramadhan—maksudnya, di malam pertama bulan Ramadhan—setan-setan, yang melanggar dari golongan jin itu, diikat. Pintu-pintu neraka ditutup, sehingga tidak ada satu pun pintunya yang dibuka, dan pintu-pintu surga dibuka, sehingga tidak ada satu pun pintunya yang ditutup. Lalu, ada satu suara berseru, 'Siapapun yang menghendaki kejelekan, maka tahanlah, dan Allah akan membebaskansejumlah hamba-hamba-Nya dari neraka."

Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dengan perawi-perawi yang tsiqat (kuat) dari 'Ubadahbin Shamit r.a., bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,
"Ramadhan, bulan yang penuh berkah, telah dating kepada kalian. Di dalamnya, Allah melimpahkan anugerah kepada kalian. Dia menurunkan rahmat dan menghapus sekalian banyakdosa. Allah akan melihat bagaimana kalian berlomba-lomba (mengerjakan kebaikan)di dalamnya dan membanggakan kalian atas para malaikat-Nya. Oleh sebab itu,tunjukkanlah kebaikan dirimu kepada Allah, sesungguhnya, orang yang celaka adalah yang tidak mendapatkan rahmat Allah selama menjalaninya (Ramadhan).

Semua kaum muslimin harus mengucapkan selamat atas kedatangan bulan yang mulia ini, karenaAllah ta'ala memberinya berbagai keistimewaan yang tidak ada pada bulan-bulanlain. Di bulan ini, Allah mewajibkan puasa pada siang hari, sedang Rasulullahs.a.w mensunnahkan shalat pada malamnya. Selain itu, pahala di bulan ini dilipatgandakan hingga tanpa batas.
"Puasa adalah milik (untuk)-Ku dan Aku memberi pahala karenanya." (HR Bukhari dan Muslim)
 
Allah jugamenyediakan Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Orang yang member hidangan berbuka kepada orang yang berpuasa, akan diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan pahala seperti yang didapat oleh orang tersebut tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.

Saudara dan saudariku yang mulia, saat ini, meskipun sudah terlalu jauh jarak waktu yangmemisahkan kita dari periode emas yang menjadi titik tolak sejarah pensyariatan puasa Ramadhan, yakni periode Rasulullah s.a.w dan para sahabatnya, Ramadhan yang kita jalani sekrang tetap Ramadhan yang memiliki kedudukan agung dan tinggi dalam agam Allah swt. Sebab, di bulan inilah, Al-Quran diturunkan dengan misi mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dan membimbing manusia supaya bebas dari penyimpangan dan kesesatan menuju kebenaran dan petunjuk.

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasanmengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yangbathil)."(al-Baqarah[2]:185)
Ramadhan adalahbulan kemenangan, kemuliaan, dan pembeda yang menunjukkan keunggulan kebenaran atas kebatilan. Ia juga merupakan bulan maghfirah (pengampunan dosa), rahmat (kasih sayang), pembebasan dari neraka, takwa, dan pahala yang sangat besar.

DemikianlahRamadhan, bulan yang agung itu datang menjenguk kita dengan membawasumber-sumber kebaikan dan nuansa kerohanian yang semerbak. Apakah kita—segenapkaum muslimin baik dalam skala umat maupun pribadi—sudah menyadari besarnyanilai Ramadhan ? Apakah kita memiliki semangat yang memadai untukmenginvestasikan keistimewaan-keistimewaannya, dan sudah mempersiapkan diriuntuk menghirup semerbak keharumannya?

Sebelum Ramadhan tiba, terlalu banyak waktu yang telah kita habiskan dalam kerugian, sepanjangbulan, minggu, hari, bahkan jam. Banyak di antara kita yang terjerumus dalam gelombang nafsu syahwat, kegiatan sia-sia, dan kenikmatan. Kita pun bergumul dengan permainan dan kesenangan hedonistic, sehingga membuat hati kita menjadikeras, menjauhkan kita dari Rabb Pemilik bumi dan langit, lalai dengan kehidupan akhirat, dan melupakan atau lupa dengan kematian. Lalu, masuk bulan Ramadhan dengan harapan Ramadhan akan menyadarkan jiwa-jiwa yang lalai danpikiran-pikiran yang liar, sehingga dapat mengevaluasi diri, kembali kepadakebenaran, dan meluruskan perilaku yang selama ini menyimpang.

Sudah pasti,seluruh kaum muslimin merasa sangat gembira dengan tibanya bulan Ramadhan seraya menyambutnya dengan hangat, karena rasa gembira tersebut, dengan beragamcara. Ada yang sibuk membuat daftar makanan dan minuman, dan menyiapkan berbagai macamhidangan yang lezat dan enak. Adayang segera mengubah rutinitas kegiatannya dan menambah jadual bermain danmenghabiskan waktu malam untuk berbincang-bincang dengan teman-teman. Ada yang memanfaatkanRamadhan untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan nilai transaksi di pasar.Namun, ada juga yang memandang Ramadhan sebagai momentum yang sangat berhargauntuk mengerjakan beragam amal saleh dan mengisi pundi-pundi tabungan akhiratdengan kesempatan yang terbuka lebar di depannya sebagai persiapan menyongsongkehidupan baru di akhirat.

Saudara dansaudariku, aroma harum dan pahala yang begitu besar di bulan yang penuh berkahini, mustahil akan diraih oleh orang yang merasa berat hati karenakedatangannya, atau menjadikannya sebagai lahan baru untuk melakukankesia-siaan, atau bergelimang dengan berbagai macam kenikmatan Allah tanpamensyukurinya, atau menghanyutkan diri dan keluarganya antara tidur dan obrolanmalam yang tidak berguna. Orang-orang "miskin" itu—juga yang sama denganmereka—menggiring dirinya sendiri untuk mendapat murka Allah ta'ala, menjauhkandirinya dari Allah, dan justru mendekatkannya kepada setan. Bagi mereka, Ramadhan berubah menjadi ajang kehancuran. Semoga Allah melindungi kitadarinya.
Sejak sekian lama, Ramadhan tiba di saat kondisi kaum muslimin sangat mengenaskan akibat kedengkian musuh yang sudah menampakkan taringnya dengan jelas. Terbongkar sudah sikap mereka yang sebenarnya terhadap Islam dan pemeluknya, yakni memusuhi, dengki, iri, dan benci, sehingga membuat hati kita miris, perasaan kita terluka, dan pikiran kita galau.

Lebih menyakitkan lagi, bila kita sadar bahwa kaum muslimin sendiri berperan dalammenghancurkan dirinya sendiri, akibat menyimpang terlalu jauh dari petunjukAllah, perpecahan, mengutamakan kepentingan pribadi dan keuntungan sesaat,sehingga timbul kekacauan, kelaparan (kemiskinan), pertikaian, dan keadaan yang semakin memburuk. Semoga kedatangan Ramadhan bersama segala kebaikan dan keistimewaannya, dan fenomena kritis kondisi umat yang begitu memilukan, dapat menggetarkan hati orang-orang yang lalai. Juga menggerakkan jiwa-jiwa yang liarsupaya sadar dan kembali kepada Tuhannya, sehingga dapat membangun kembali kehidupannya di atas jalan Allah swt. Dan petunjuk Nabi Muhammad s.a.w. Tidakada yang meragukan bahwa Ramadhan merupakan satu kesempatan emas bagi siapa pun yang memang memiliki tekad untuk menyadari diri atau mau bersyukur.

Saudara-saudariku yang berbahagia, ketika kita menyongsong kedatangan bulan yang penuh berkahini, kita sangat membutuhkan sekian banyak catatan guna merenungkan pilar agama yang agung dan ibadah (puasa) ini, agar dapat memahaminya dengan benar. Dengan demikian, kita harus termasuk orang yang menyambut kedatangannya dengan gembiradan tidak melepas kepergiannya dengan sengsara atau melupakannya begitu saja.Jagalah agar bulan ini menjadi titik tolak baru dalam membangun hubungan dengan Allah swt. Dalam setiap aspek dan dimensi kehidupan kita yang sangat beragam.

Ya Raab, Tuhan yang telah mendatangkan bulan agung kepada kami. Tolonglah kami untukmengisinya dengan menjalankan puasa dan shalat malam yang baik, serta amal-amal saleh lainnya. Limpahkanlah rahmat, ampunan ke atas kami sehingga membebaskan kami dari azab neraka. Ya Allah, sungguh engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan permohonan. Amiiin.

(Disadur dari : Dr. Falih bin Muhammad ash-Shughair, 2006. Menjadikan Puasa Lebih Bermakna (Waqafaat Ma'a ash-Shaa'imiim) diterjemah oleh Asep Sobari, Lc., Jaksel : Senayan Abadi Publishing, h. 1-9, dengan penyesuaian redaksi dari pengutip. )

0 komentar:

Posting Komentar

NASYID & RELIGI ISLAMI


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design