11 Agustus 2010 pukul 17:00
Segala
puji bagi Allah yang memberi anugerah kepada hamba-hamba-Nya yang
beriman dengan adanya musim-musim kebaikan untuk melipatgandakan pahala
dan menghapus dosa. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
kita, Muhammad s.a.w. penyampai kabar gembira & peringatan.
Semoga Allah memberi kebahagiaan kepada kita selamanya, sehingga
hari-hari yang dilalui selalu menyenangkan dan penuh dengankebaikan.
Bersamaan dengan tibanya bulan Ramadhan 1431 Hijriyah yang penuhberkah
ini, mari kita merenung sejenak dengan beberapa catatan berikut ini.
Dengan
datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, saya ucapkan selamat
kepada segenap muslimin dan muslimah. Semoga Allah mendatangkan bulan
ini kepada kita dan seluruh umat Islam di dunia dengan iringan
ketenangan, iman, keselamatan, dan Islam. Semoga Allah memberi kita
kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dan shalat malam, mengilhamkan
niat, dan perbuatan yang baik, dan menjadikan kita sebagai
hamba-hamba-Nya yang selalu berada di garis depan orang-orang yang
mengejar kebaikan dan berlomba-lomba dalam mengerjakan amal saleh.
Seyogianya,dengan
ketangan bulan Ramadhan ini, semua umat Islam di seluruh penjuru dunia
saling memberi ucapan selamat, baik antarindividu, antar masyarakat
maupun antarnegara,sambil saling mendoakan dengan tulus agar Ramadhan
kali ini dapat menaburkan semerbak wangi keimanan dan menorehkan
keistimewaan-keistimewaannya kepadasetiap orang yang beriman bahwa Allah
adalah Tuhannya, Islam adalah agamanya,dan Muhammad s. a.w. adalah
Nabi dan Rasul yang diutus kepadanya.
Setiap muslim harus
memberi selamat kepada saudaranya. Ini harus dilakukan, karena
Rasulullahs.a.w mencontohkan demikian. Beliau selalu mengucapkan selamat
kepada sahabat-sahabatnya—semoga Allah meridhai mereka semua—dalam
momentum agung ini.
Imam Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan ulama
lainnya meriwayatkan dengan sanad yang hasan (baik),bahwa ketika bulan
Ramadhan tiba, Rasulullah s.a.w bersabda,
"Apabila datang bulan
Ramadhan—maksudnya, di malam pertama bulan Ramadhan—setan-setan,
yang melanggar dari golongan jin itu, diikat. Pintu-pintu neraka
ditutup, sehingga tidak ada satu pun pintunya yang dibuka, dan
pintu-pintu surga dibuka, sehingga tidak ada satu pun pintunya yang
ditutup. Lalu, ada satu suara berseru, 'Siapapun yang menghendaki
kejelekan, maka tahanlah, dan Allah akan membebaskansejumlah
hamba-hamba-Nya dari neraka."
Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dengan perawi-perawi yang tsiqat (kuat) dari 'Ubadahbin Shamit r.a., bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,
"Ramadhan,
bulan yang penuh berkah, telah dating kepada kalian. Di dalamnya,
Allah melimpahkan anugerah kepada kalian. Dia menurunkan rahmat dan
menghapus sekalian banyakdosa. Allah akan melihat bagaimana kalian
berlomba-lomba (mengerjakan kebaikan)di dalamnya dan membanggakan
kalian atas para malaikat-Nya. Oleh sebab itu,tunjukkanlah kebaikan
dirimu kepada Allah, sesungguhnya, orang yang celaka adalah yang tidak
mendapatkan rahmat Allah selama menjalaninya (Ramadhan).
Semua
kaum muslimin harus mengucapkan selamat atas kedatangan bulan yang mulia
ini, karenaAllah ta'ala memberinya berbagai keistimewaan yang tidak
ada pada bulan-bulanlain. Di bulan ini, Allah mewajibkan puasa pada
siang hari, sedang Rasulullahs.a.w mensunnahkan shalat pada malamnya.
Selain itu, pahala di bulan ini dilipatgandakan hingga tanpa batas.
"Puasa adalah milik (untuk)-Ku dan Aku memberi pahala karenanya." (HR Bukhari dan Muslim)
Allah
jugamenyediakan Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari seribu
bulan. Orang yang member hidangan berbuka kepada orang yang berpuasa,
akan diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan pahala seperti yang didapat
oleh orang tersebut tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Saudara
dan saudariku yang mulia, saat ini, meskipun sudah terlalu jauh jarak
waktu yangmemisahkan kita dari periode emas yang menjadi titik tolak
sejarah pensyariatan puasa Ramadhan, yakni periode Rasulullah s.a.w dan
para sahabatnya, Ramadhan yang kita jalani sekrang tetap Ramadhan yang
memiliki kedudukan agung dan tinggi dalam agam Allah swt. Sebab, di
bulan inilah, Al-Quran diturunkan dengan misi mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya dan membimbing manusia supaya bebas dari
penyimpangan dan kesesatan menuju kebenaran dan petunjuk.
"Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasanmengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yangbathil)."(al-Baqarah[2]:185)
Ramadhan
adalahbulan kemenangan, kemuliaan, dan pembeda yang menunjukkan
keunggulan kebenaran atas kebatilan. Ia juga merupakan bulan maghfirah (pengampunan dosa), rahmat (kasih sayang), pembebasan dari neraka, takwa, dan pahala yang sangat besar.
DemikianlahRamadhan,
bulan yang agung itu datang menjenguk kita dengan membawasumber-sumber
kebaikan dan nuansa kerohanian yang semerbak. Apakah
kita—segenapkaum muslimin baik dalam skala umat maupun
pribadi—sudah menyadari besarnyanilai Ramadhan ? Apakah kita memiliki
semangat yang memadai untukmenginvestasikan
keistimewaan-keistimewaannya, dan sudah mempersiapkan diriuntuk
menghirup semerbak keharumannya?
Sebelum Ramadhan tiba, terlalu
banyak waktu yang telah kita habiskan dalam kerugian, sepanjangbulan,
minggu, hari, bahkan jam. Banyak di antara kita yang terjerumus dalam
gelombang nafsu syahwat, kegiatan sia-sia, dan kenikmatan. Kita pun
bergumul dengan permainan dan kesenangan hedonistic, sehingga membuat
hati kita menjadikeras, menjauhkan kita dari Rabb Pemilik bumi dan
langit, lalai dengan kehidupan akhirat, dan melupakan atau lupa dengan
kematian. Lalu, masuk bulan Ramadhan dengan harapan Ramadhan akan
menyadarkan jiwa-jiwa yang lalai danpikiran-pikiran yang liar, sehingga
dapat mengevaluasi diri, kembali kepadakebenaran, dan meluruskan
perilaku yang selama ini menyimpang.
Sudah pasti,seluruh kaum
muslimin merasa sangat gembira dengan tibanya bulan Ramadhan seraya
menyambutnya dengan hangat, karena rasa gembira tersebut, dengan
beragamcara. Ada yang sibuk membuat daftar makanan dan minuman, dan
menyiapkan berbagai macamhidangan yang lezat dan enak. Adayang segera
mengubah rutinitas kegiatannya dan menambah jadual bermain
danmenghabiskan waktu malam untuk berbincang-bincang dengan
teman-teman. Ada yang memanfaatkanRamadhan untuk mengembangkan bisnis
dan meningkatkan nilai transaksi di pasar.Namun, ada juga yang memandang
Ramadhan sebagai momentum yang sangat berhargauntuk mengerjakan
beragam amal saleh dan mengisi pundi-pundi tabungan akhiratdengan
kesempatan yang terbuka lebar di depannya sebagai persiapan
menyongsongkehidupan baru di akhirat.
Saudara dansaudariku, aroma
harum dan pahala yang begitu besar di bulan yang penuh berkahini,
mustahil akan diraih oleh orang yang merasa berat hati
karenakedatangannya, atau menjadikannya sebagai lahan baru untuk
melakukankesia-siaan, atau bergelimang dengan berbagai macam kenikmatan
Allah tanpamensyukurinya, atau menghanyutkan diri dan keluarganya
antara tidur dan obrolanmalam yang tidak berguna. Orang-orang "miskin"
itu—juga yang sama denganmereka—menggiring dirinya sendiri untuk
mendapat murka Allah ta'ala, menjauhkandirinya dari Allah, dan justru
mendekatkannya kepada setan. Bagi mereka, Ramadhan berubah menjadi
ajang kehancuran. Semoga Allah melindungi kitadarinya.
Sejak
sekian lama, Ramadhan tiba di saat kondisi kaum muslimin sangat
mengenaskan akibat kedengkian musuh yang sudah menampakkan taringnya
dengan jelas. Terbongkar sudah sikap mereka yang sebenarnya terhadap
Islam dan pemeluknya, yakni memusuhi, dengki, iri, dan benci, sehingga
membuat hati kita miris, perasaan kita terluka, dan pikiran kita galau.
Lebih
menyakitkan lagi, bila kita sadar bahwa kaum muslimin sendiri berperan
dalammenghancurkan dirinya sendiri, akibat menyimpang terlalu jauh
dari petunjukAllah, perpecahan, mengutamakan kepentingan pribadi dan
keuntungan sesaat,sehingga timbul kekacauan, kelaparan (kemiskinan),
pertikaian, dan keadaan yang semakin memburuk. Semoga kedatangan
Ramadhan bersama segala kebaikan dan keistimewaannya, dan fenomena
kritis kondisi umat yang begitu memilukan, dapat menggetarkan hati
orang-orang yang lalai. Juga menggerakkan jiwa-jiwa yang liarsupaya
sadar dan kembali kepada Tuhannya, sehingga dapat membangun kembali
kehidupannya di atas jalan Allah swt. Dan petunjuk Nabi Muhammad s.a.w.
Tidakada yang meragukan bahwa Ramadhan merupakan satu kesempatan emas
bagi siapa pun yang memang memiliki tekad untuk menyadari diri atau mau
bersyukur.
Saudara-saudariku yang berbahagia, ketika kita
menyongsong kedatangan bulan yang penuh berkahini, kita sangat
membutuhkan sekian banyak catatan guna merenungkan pilar agama yang
agung dan ibadah (puasa) ini, agar dapat memahaminya dengan benar.
Dengan demikian, kita harus termasuk orang yang menyambut kedatangannya
dengan gembiradan tidak melepas kepergiannya dengan sengsara atau
melupakannya begitu saja.Jagalah agar bulan ini menjadi titik tolak baru
dalam membangun hubungan dengan Allah swt. Dalam setiap aspek dan
dimensi kehidupan kita yang sangat beragam.
Ya Raab, Tuhan yang
telah mendatangkan bulan agung kepada kami. Tolonglah kami
untukmengisinya dengan menjalankan puasa dan shalat malam yang baik,
serta amal-amal saleh lainnya. Limpahkanlah rahmat, ampunan ke atas kami
sehingga membebaskan kami dari azab neraka. Ya Allah, sungguh engkau
Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan permohonan. Amiiin.
(Disadur dari : Dr. Falih bin Muhammad ash-Shughair, 2006. Menjadikan Puasa Lebih Bermakna (Waqafaat Ma'a ash-Shaa'imiim) diterjemah oleh Asep Sobari, Lc., Jaksel : Senayan Abadi Publishing, h. 1-9, dengan penyesuaian redaksi dari pengutip. )
0 komentar:
Posting Komentar