Kamis, 04 Oktober 2012

PERINGATAN DARI TUHAN AGAR SEGERA BERTAUBAT


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:


Para pemuda muslim dan muslimah yang disayangi Allah swt.

Banyak orang yang insaf dan kembali ke jalan Allah swt. hanya gara-gara mengalami kejadian atau peristiwa yang mengguncang pikiran dan jiwanya. Seseorang bisa mendapat hidayah saat ia terbaring di rumah sakit, dipenjara, mendapat musibah, sering bermimpi aneh yaitu dihantui perasaan cemas dan takut, mengalami penyiksaan, bayangan dosa dan maksiat yang telah dilakukan, bermimpi tentang kematian bahkan seakan mengalami sakratul maut, hari kiamat sehingga mengajak dirinya agar segera bertobat dan lain sebagainya. Begitu pula yang terjadi dalam kisah nyata seorang pemuda berikut ini, ia menuturkan mimpinya kepada saya agar dijadikan pelajaran. Untuk menjaga aib seseorang, kita tidak akan menyebutkan nama dan tempat tinggal pemuda itu. 

Baiklah sahabat muda, sebelumnya kami mohon maaf jika ternyata kisah berikut ini ada kemiripan dengan kisah yang sebagian dari kalian mengalaminya, itu hanya kebetulan saja. Mari kita fokuskan pikiran dan perasaan kita pada kisah berikut ini, ingat gunakan imajinasi kalian, masuklah ke dalamnya, rasakan dan hayati sebab ini adalah pengalaman nyata spiritual seseorang tanpa rekayasa yang dituturkan kepada kami. Bayangkan diri kalian menjadi salah satu dari tokoh yang termuat dalam kisah. Selamat memasuki dunia kisah.
Mimpiku Menyadarkanku

“Tidak biasanya aku ingin shalat subuh berjamaah ke masjid, sudah lama saya tidak bangun subuh. Aku bersiap-siap, berpakaian rapi, kain sarung & kopiah lalu mengambil kunci masjid untuk membuka pintu masjid. Ternyata ada jamaah yang telah datang lebih awal. Aku pun shalat sunat tahyatul masjid, lalu tiba waktu shalat saya disuruh azan. Ku usahakan bersuara semerdu mungkin. Seusai melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid, saya pulang ke rumah & mata terasa mengantuk. Di alam mimpi, aku berjalan-jalan tak tentu arah, entah mau ke mana. Aku  tidak kenal tempat apa ini. Meski sama dengan  tempat di dunia nyata, namun agak sedikit berbeda. Saya bertemu sosok Ustadz yang sedang berceramah mengisi pengajian di rumahnya dalam gang, beberapa masyarakat menghadiri. Aku di ajak untuk ikut. “jangan ikuti anak perempuan itu” ujar ustadz. Itulah yang kudengar sendiri dan beliau seperti mengetahui tentang perihalku dan hubunganku dengan seorang perempuan dengan kata lain pacaran. Sontak, jiwaku tergoncang mendengarnya. Lalu Ia dan jamaah meninggalkanku sendiri. Ku lanjutkan perjalananku menyusuri pemukiman rumah penduduk. Dalam perjalanan aku teringat ujaran ustadz tadi betapa berdosanya diriku telah melanggar hukum Allah. Aku tahu bahwa pacaran, berdua-duaan itu dilarang dalam agama, tapi masih kulakukan demi menuruti nafsu syahwatku. Aku kalah oleh bujuk rayu syaitan. Aku telah melakukan zina dengan perempuan itu”. 

Tiba-tiba aku berada di dalam rumah seorang ustadz, ustadz dan ayahku serta keluarganya berkumpul, aku tampak menyesali dosaku dan langsung mencium tangan ayahku sambil menangis dan begitu juga tangan ustadz basah oleh air mataku. “Ada apa nak, apa yang terjadi ?”ujar ayah bernada berat. Aku tidak segera memberitahukan halku pada mereka, aku sangat malu. Aku meninggalkan mereka dan kembali melanjutkan perjalanan. Aku bingung harus ke mana melangkah. Di sepanjang perjalanan aku melewati pemakaman, namun tempat ini sepertinya di perkotaan, terdengar olehku lagu syahdu nasyid tentang mengingat mati, sungguh hatiku terenyuh, aku menangis sejadi-jadinya sambil ku perhatikan satu demi satu makam yang kulewati, kubayangkan bagaimana jika salah satu makam itu ada tertulis namaku. 

Sungguh, Aku tidak mengenali tempat ini, aku berada di tengah pasar. Aku ingin pulang, aku terlalu jauh meniggalkan rumah. Ku naiki mobil angkot untuk pulang ke rumah. Setiba di rumah, aku berjumpa dengan seorang gadis, dia adalah keponakan ustadz. Ia baru lulus dari Pesantren, tapi mengapa ia tidak mengenakan jilbabnya ya?” tanyaku dalam hati. Ia memintaku untuk menemaninya ke warnet untuk mendaftar online ke universitas. “Jilbabnya ndak dipasang dek ?” tanyaku. Ia tidak menggubris pertanyaanku, ia dengan pakaian biasa dan celana levis ketat dan tanpa jilbab mengendarai sepeda motor dan keluar dari Gang untuk menjemputku di depan gang dari kejauhan ia tersenyum padaku, sebab aku masih malu untuk masuk ke rumah ustadz tempat aku menginap dan belajar agama. Tiba-tiba Truk besar dari arah belakang melaju dan tanpa kendali menghantam gadis yang bermotor itu, ia terpental bersama motornya, tubuhnya terhempas, dan lebih tragis lagi kepala dan tubuhnya dilindas ban mobil sarat muatan itu. Jantungku seakan berhenti berdetak, sesak melihat kejadian yang tak kuduga sebelumnya. Spontan beberapa warga berteriak histeris menyaksikan peristiwa nahas itu. Tubuh dan kepala gadis itu remuk bersimbah darah, Aku menghentikan mobil yang lewat dan mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya ke tepi jalan. “Tolong, tolong..pak bu, selamatkan dia, bawa ke RS,” teriakku. Aku menangis, sebab orang yang mencintaiku pun kini telah pergi. Aku baru teringat akan diriku, ini benar-benar sebuah peringatan dari Tuhanku, agar aku segera bertobat, menyesali dosa-dosaku, kubayangkan bagaimana jika peristiwa nahas itu terjadi padaku. Sungguh jiwaku digoncang atas kejadian seakan-akan nyata. Mataku terbuka, jantungku berdegup kencang mulutku komat-kamit beristighfar menenangkan diri, aku terbangun  dari tidurku. Mimpiku ini sungguh peringatan dari-Nya. 

Muslimin dan Muslimat, cikal bakal generasi ummat,insyaAllah mendapat rahmat dan selamat dunia akhirat

Mari kita bahas kisah tadi berdasarkan dalil Al-Quran. Di awal muqaddimah telah disebutkan satu ayat tentang taubat yaitu: 

Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih.(QS. An-Nisa [4]: 18).

Banyak dalil yang memaparkan tentang taubat. Namun ayat ini sangat pas dengan kisah di atas. Seorang pemuda itu merasa menyesali perbuatan maksiatnya setelah ia mengalami peristiwa yang mengguncang jiwanya di alam bawah sadar (mimpi). Melalui kekuasaan dan kehendak Allah swt. Pemuda itu diberi tayangan visual di dalam pikirannya seakan ia benar-benar merasakan kejadian itu. Allah swt. Maha mengetahui jiwa hamba-Nya, lalu Dia hadirkan suasana tempat yang dapat mengguncang jiwanya yaitu tanah perkuburan, serta peristiwa nahas dan tragis menghilangnya nyawa orang yang disayanginya di depan matanya membuat jiwa seorang hamba itu ingat akan mati, sadar bahwa hidup di dunia itu sementara dan segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Jiwa pemuda itu sangat terguncang saat Allah swt. menghadirkan di dalam mimpinya sosok teladan dan yang paling ia segani yaitu ustadz dan ayahnya yang selama ini sering mengajarinya dan menasehatinya tentang kebaikan. Ia telah sering mendengar ceramah tentang larangan mendekati zina, yaitu surat al-Isra [17] ayat ke 32.

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
 
Namun ia telah melanggar larangan itu dan tetap berzina. Ia telah menodai tubuh dan jiwanya dengan dosa itu. Allah swt. menyentuh jiwa pemuda itu dengan membuat pemuda itu malu, bingung dan cemas bertubi-tubi. 

Sahabat muda generasi bangsa harapan umat,

Mari kita lihat buktinya bahwa seks bebas dikalangan remaja sudah kian mengancam nasib anak negeri ini bahkan dapat menghancurkan masa depan mereka. Dalam sebuah acara di stasiun Metro TV yaitu Kick Andy, edisi Jumat, 4 Februari 2011, melaporkan hasil riset dari penelitian yang telah dilakukan oleh KOMNAS Perlindungan Anak (2007) ataupun BKKBN (2010), mengenai perilaku remaja yang melakukan hubungan seks pra nikah, menunjukkan kecenderungan meningkat. Data hasil riset BKKBN misalnya, mengatakan bahwa separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi telah kehilangan keperawanan dan mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah, bahkan tidak sedikit yang mengalami kasus hamil di luar nikah. Na’uzubillaahiminzalik, semoga kita terhindar dari hal yang demikian. 

Saudara-Saudariku yang kucintai dan kusayangi karena Allah

Syukurlah, pemuda itu masih teringat nasehat ustadznya dan nasehat itu terbawa di alam bawah sadarnya. Mendengar ustadz membacakan ayat berikut, tubuh pemuda itu gemetar.
šDan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui. (QS. Ali Imran[3]: 135).  

Dalam tafsir ayat tersebut, yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharat (kerugian)nya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.

Di dalam mimpi pemuda itu, ia dinasehati oleh sosok berwibawa yaitu ustadz yang mengajak agar pemuda itu segera berhenti melakukan maksiat, segera bertobat mohon ampunan kepada-Nya sebelum azab menimpa dan menyengsarakan diri pemuda itu. Jangan sampai menyesal kemudian. Ujaran ustadz di dalam mimpinya itu senada dengan bunyi surah Huud [11]: 3, yaitu:
ƒDan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang Telah ditentukan dan dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

Sebenarnya, berdasarkan penuturan pemuda itu, mimpinya cukup panjang, namun di sini saya hanya menceritakan hal-hal terpenting yang dapat dijadikan pelajaran bersama terutama bagi kita yang masih berusia belia ini. Adapun hal penting disebutkan dalam surah Huud ayat 3 itu adalah seruan untuk segera bertaubat dan keutamaan berupa pahala bagi yang menyegerakannya serta ganjaran siksa bagi orang yang berpaling (enggan bertaubat).

Rahmat Allah begitu luas
Di dalam surah az-Zumar [39] ayat 53 disebutkan :

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah swt. Tuhan pencipta, pengatur dan penguasa alam semesta ini sangat menyayangi hamba-Nya dan seluruh makhluk-Nya. Sebab rahmatnya lebih luas dari apa yang diciptakannya. Tanpa terkecuali mereka yang terkadang melanggar aturan, bergelimang dosa, asalkan punya niat sungguh-sungguh kembali bertaubat, memperbaiki diri dan meninggalkan sejauh-jauhnya masa lalu mereka yang kelam itu.
Taubat Nasuha
Firman Allah swt. dalam penggalan surah at-Tahriim [66]: 8 menyebutkan:
š
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).

Senada pula dengan surah al-Furqan [25]: 71 :


Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, Maka Sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan Taubat yang sebenar-benarnya.
Saudara-Saudariku yang kami banggakan, 

Dr. Yusuf al Qardhawi, seorang ulama ahli fiqih kontemporer mendefinisikan bahwa taubat nasuha adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah Ta'ala, tidak ada sekutu bagi-Nya dari dosa yang pernah ia lakukan karena sengaja atau lupa dengan kembali secara benar, ikhlas, percaya, dan berhukum dengan ketaatan yang akan mengantarkan hamba tersebut kepada kedudukan para wali Allah yang bertakwa serta menjauhkan antara ia dengan jalan-jalan syaitan.

Di dalam kisah disebutkan, seorang pemuda menangis dan mencium tangan ayahnya dan ustadz yang membimbingnya. Sosok orang tua kandung muncul di dalam benak pemuda itu dan menjadi sosok yang membuatnya terharu dan menangis. Boleh jadi ia merindukan kehangatan kasih sayang seorang ayah, atau ia menangis karena telah menyalahi dan menyimpang dari pengajaran yang telah diajarkan sang ayah. Jiwanya takut dan khawatir jika ia di-cap sebagai anak durhaka. Sebab durhaka terhadap kedua orang tua merupakan satu di antara dosa-dosa besar. Dirinya telah melakukan banyak dosa dan maksiat seperti berzina, syirik pada-Nya (mencintai makhluk yaitu kekasihnya melebihi cintanya pada Allah swt.sehingga ia berani melanggar larangan-Nya), dan durhaka kepada orang tua dan gurunya. Jika Ia tidak segera sadar dan bertobat, maka azab dan kesengsaraan menimpanya sesuai dengan perbuatannya. Bahkan ia bisa saja tergolong sebagai pengikut syaitan yang terkutuk.

Perasaan takut yang mencekam membuat pemuda itu menyadari bahwa ia mesti bertaubat sungguh-sungguh (taubat nashuha) dengan syarat :
1.      Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan meniatkan taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat dari adzabnya.
2.      Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya.

3.      Meninggalkan kemasiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada yang berhak maupun meminta maaf kepadanya.

4.                     Bertekad untuk tidak kembali kepada kemasiatan tersebut di masa yang akan datang.
5.      Taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya, baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat tenggelamnya.

Syarat-syarat taubat di atas berdasarkan hadits Rasulullah saw yang artinya:
Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah).

Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".

Mengapa harus Mimpi ?

Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Sedangkan Ibn Arabi mengidentifikasikan mimpi sebagai bagian dari imajinasi. imajinasi adalah tempat penampakan wujud-wujud spiritual, para malaikat dan roh, tempat mereka memperoleh bentuk dan figur-figur “rupa penampakan” mereka, dan karena disana konsep-konsep murni (ma`ani) dan data indera (mahsusat) bertemu dan memekar menjadi figur-figur personal yang dipersiapkan untuk menghadapi drama event rohani.

Dengan kata lain mimpi itu bagian dari kehidupan manusia yang tak dapat dipisahkan sebab manusia adalah makhluk psikis. Alam bawah sadar atau mimpi merupakan salah satu media penerima pesan secara psikis pada diri manusia. Secara spiritual, beberapa dari Nabi dan Rasul pernah menerima pesan berupa wahyu dari Allah swt. melalui mimpi yang kemudian wahyu itu menjadi pelajaran dan petunjuk bagi umat manusia. Hal tersebut ditegaskan Allah swt bahwa mimpi para Nabi dan Rasul itu adalah wahyu (silakan dibaca QS. Al-Isra’[17]:60). Seperti mimpinya Nabi Ibrahim as. (QS. Ash Shaaffaat [37]: 102), mimpi Nabi Yusuf as. (QS. Yusuf [12]: 4,5,100), atau mimpi Rasulullah saw. (QS. Al Fath[48]: 27).
Kaitan dengan kisah mimpi seorang pemuda dan surah at-Tahriim [66]: 8 atau al-Furqan [25]: 71 di atas yaitu pelajaran bagi hamba Allah yang belum bertobat secara total alias tobat sambal. Selayaknya pemuda itu bersyukur atas mimpi hikmah tersebut. Sebab, Allah swt. menegurnya dengan mimpi belum dengan peristiwa atau pengalaman di alam nyata. Begitu pula dengan kita, jangan sampai bernasib sama atau malah lebih parah dari apa yang dikisahkan. Na’uzubillah tsummu na’uzubillahiminzalik.

Sahabat, 

Dapat diambil hikmah bahwa mimpi yang dimaksud bukan bunga tidur belaka, tapi mimpi yang mampu membangunkan seseorang dari “tidur nyenyak” dalam selimut dosa dan maksiat. Sehingga, saat ia terbangun, ia dapat menyadari bahwa perbuatan yang selama ini ia lakukan itu salah. Tidak cukup hanya kesadaran akan kesalahan, tapi berusaha meninggalkan perbuatan salah itu dan menggantinya dengan perbuatan baik atau amal shalih yang jelas diridhai Allah swt.  
Sebagai penutup, mari kita buat kesimpulan.

Pelajaran dan Nasehat dari Kisah di atas adalah:
  • ·         Jangan mudah terbujuk untuk berbuat dosa dan maksiat seperti zina dan lain-lain.
  • ·         Hindari situasi dan kondisi yang membahayakan kesucian jiwa
  • ·         Perdalam dan amalkan dengan ikhlas ilmu agama melalui bimbingan guru/ustadz
  • ·         Jangan menunda bertaubat dengan sesungguhnya (taubatan nasuha)
  • ·         Hormati kedua orang tua sebagai bukti taubat kepada-Nya (QS.46:15)
  • ·         Ingat ajal dan kesengsaraan (azab) di dunia dan akhirat akibat berbuat dosa dan maksiat
  • ·         Allah swt. Dialah Tuhan yang Maha Pengampun dan Penyayang kepada hamba-Nya
Semoga taushiyah ini bermanfaat bagi diri kami dan saudara saudari sekalian, menjadi pelajaran dan nasehat bagi diri kita agar istiqamah menjaga kesucian jiwa dan terhindar dari segala dosa dan maksiat yang mengotorinya. Selain itu himbauan kepada para pemuda lajang yang telah matang dan siap untuk menyegerakan menikah. Sedangkan yang belum memiliki kesiapan baik lahir maupun batin dianjurkan selalu menjaga diri, berpuasa, menyibukan diri dalam aktifitas beramal shalih, menuntut ilmu dan pengalaman hidup.
Saudara-Saudariku seiman, mari kita tutup majelis ilmu ini dengan membaca surah Al-Ashr:1-3:
Dan membaca doa penutup majelis : 


 “Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Engkau aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu" (HR Abu Dawud 4217)

Ushiikum ‘ibaadallaah wanafsii bi taqwallaah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mari saksikan film membangun jiwa berikut ini :

0 komentar:

Posting Komentar

NASYID & RELIGI ISLAMI


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design