إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ,
نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ
فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:
Para
pemuda muslim dan muslimah yang disayangi Allah swt.
Banyak orang yang insaf
dan kembali ke jalan Allah swt. hanya
gara-gara mengalami kejadian atau peristiwa yang mengguncang pikiran dan
jiwanya. Seseorang bisa mendapat hidayah saat ia terbaring di rumah sakit,
dipenjara, mendapat musibah, sering bermimpi aneh yaitu dihantui perasaan cemas
dan takut, mengalami penyiksaan, bayangan dosa dan maksiat yang telah
dilakukan, bermimpi tentang kematian bahkan seakan mengalami sakratul maut,
hari kiamat sehingga mengajak dirinya agar segera bertobat dan lain sebagainya.
Begitu pula yang terjadi dalam kisah nyata seorang pemuda berikut ini, ia
menuturkan mimpinya kepada saya agar dijadikan pelajaran. Untuk menjaga aib
seseorang, kita tidak akan menyebutkan nama dan tempat tinggal pemuda itu.
Baiklah sahabat muda,
sebelumnya kami mohon maaf jika ternyata kisah berikut ini ada kemiripan dengan
kisah yang sebagian dari kalian mengalaminya, itu hanya kebetulan saja. Mari
kita fokuskan pikiran dan perasaan kita pada kisah berikut ini, ingat gunakan
imajinasi kalian, masuklah ke dalamnya, rasakan dan hayati sebab ini adalah
pengalaman nyata spiritual seseorang tanpa rekayasa yang dituturkan kepada
kami. Bayangkan diri kalian menjadi salah satu dari tokoh yang termuat dalam
kisah. Selamat memasuki dunia kisah.
Mimpiku
Menyadarkanku
“Tidak biasanya aku
ingin shalat subuh berjamaah ke masjid, sudah lama saya tidak bangun subuh. Aku
bersiap-siap, berpakaian rapi, kain sarung & kopiah lalu mengambil kunci
masjid untuk membuka pintu masjid. Ternyata ada jamaah yang telah datang lebih
awal. Aku pun shalat sunat tahyatul masjid, lalu tiba waktu shalat saya disuruh
azan. Ku usahakan bersuara semerdu mungkin. Seusai melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid, saya pulang ke rumah & mata terasa mengantuk. Di alam
mimpi, aku berjalan-jalan tak tentu arah, entah mau ke mana. Aku tidak kenal tempat apa ini. Meski sama dengan tempat di dunia nyata, namun agak sedikit
berbeda. Saya bertemu sosok Ustadz yang sedang berceramah mengisi pengajian di
rumahnya dalam gang, beberapa masyarakat menghadiri. Aku di ajak untuk ikut. “jangan
ikuti anak perempuan itu” ujar ustadz. Itulah yang kudengar sendiri dan beliau
seperti mengetahui tentang perihalku dan hubunganku dengan seorang perempuan
dengan kata lain pacaran. Sontak, jiwaku tergoncang mendengarnya. Lalu Ia dan
jamaah meninggalkanku sendiri. Ku lanjutkan perjalananku menyusuri pemukiman
rumah penduduk. Dalam perjalanan aku teringat ujaran ustadz tadi betapa berdosanya
diriku telah melanggar hukum Allah. Aku tahu bahwa pacaran, berdua-duaan itu
dilarang dalam agama, tapi masih kulakukan demi menuruti nafsu syahwatku. Aku
kalah oleh bujuk rayu syaitan. Aku telah melakukan zina dengan perempuan itu”.
Tiba-tiba aku berada di
dalam rumah seorang ustadz, ustadz dan ayahku serta keluarganya berkumpul, aku
tampak menyesali dosaku dan langsung mencium tangan ayahku sambil menangis dan
begitu juga tangan ustadz basah oleh air mataku. “Ada apa nak, apa yang terjadi
?”ujar ayah bernada berat. Aku tidak segera memberitahukan halku pada mereka,
aku sangat malu. Aku meninggalkan mereka dan kembali melanjutkan perjalanan.
Aku bingung harus ke mana melangkah. Di sepanjang perjalanan aku melewati
pemakaman, namun tempat ini sepertinya di perkotaan, terdengar olehku lagu
syahdu nasyid tentang mengingat mati, sungguh hatiku terenyuh, aku menangis
sejadi-jadinya sambil ku perhatikan satu demi satu makam yang kulewati,
kubayangkan bagaimana jika salah satu makam itu ada tertulis namaku.
Sungguh, Aku tidak
mengenali tempat ini, aku berada di tengah pasar. Aku ingin pulang, aku terlalu
jauh meniggalkan rumah. Ku naiki mobil angkot untuk pulang ke rumah. Setiba di
rumah, aku berjumpa dengan seorang gadis, dia adalah keponakan ustadz. Ia baru lulus
dari Pesantren, tapi mengapa ia tidak mengenakan jilbabnya ya?” tanyaku dalam
hati. Ia memintaku untuk menemaninya ke warnet untuk mendaftar online ke
universitas. “Jilbabnya ndak dipasang dek ?” tanyaku. Ia tidak menggubris
pertanyaanku, ia dengan pakaian biasa dan celana levis ketat dan tanpa jilbab
mengendarai sepeda motor dan keluar dari Gang untuk menjemputku di depan gang
dari kejauhan ia tersenyum padaku, sebab aku masih malu untuk masuk ke rumah
ustadz tempat aku menginap dan belajar agama. Tiba-tiba Truk besar dari arah
belakang melaju dan tanpa kendali menghantam gadis yang bermotor itu, ia
terpental bersama motornya, tubuhnya terhempas, dan lebih tragis lagi kepala
dan tubuhnya dilindas ban mobil sarat muatan itu. Jantungku seakan berhenti berdetak,
sesak melihat kejadian yang tak kuduga sebelumnya. Spontan beberapa warga
berteriak histeris menyaksikan peristiwa nahas itu. Tubuh dan kepala gadis itu
remuk bersimbah darah, Aku menghentikan mobil yang lewat dan mengangkat tubuh
gadis itu dan membawanya ke tepi jalan. “Tolong, tolong..pak bu, selamatkan
dia, bawa ke RS,” teriakku. Aku menangis, sebab orang yang mencintaiku pun kini
telah pergi. Aku baru teringat akan diriku, ini benar-benar sebuah peringatan
dari Tuhanku, agar aku segera bertobat, menyesali dosa-dosaku, kubayangkan
bagaimana jika peristiwa nahas itu terjadi padaku. Sungguh jiwaku digoncang
atas kejadian seakan-akan nyata. Mataku terbuka, jantungku berdegup kencang
mulutku komat-kamit beristighfar menenangkan diri, aku terbangun dari tidurku. Mimpiku ini sungguh peringatan
dari-Nya.
Muslimin
dan Muslimat, cikal bakal generasi ummat,insyaAllah mendapat rahmat dan selamat
dunia akhirat
Mari kita bahas kisah tadi berdasarkan dalil
Al-Quran. Di awal muqaddimah telah disebutkan satu ayat tentang taubat yaitu:
Dan
tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah)
ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula
diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi
orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih.(QS.
An-Nisa [4]: 18).
Banyak dalil yang
memaparkan tentang taubat. Namun ayat ini sangat pas dengan kisah di atas.
Seorang pemuda itu merasa menyesali perbuatan maksiatnya setelah ia mengalami
peristiwa yang mengguncang jiwanya di alam bawah sadar (mimpi). Melalui
kekuasaan dan kehendak Allah swt.
Pemuda itu diberi tayangan visual di dalam pikirannya seakan ia benar-benar
merasakan kejadian itu. Allah swt.
Maha mengetahui jiwa hamba-Nya, lalu Dia hadirkan suasana tempat yang dapat
mengguncang jiwanya yaitu tanah perkuburan, serta peristiwa nahas dan tragis
menghilangnya nyawa orang yang disayanginya di depan matanya membuat jiwa
seorang hamba itu ingat akan mati, sadar bahwa hidup di dunia itu sementara dan
segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Jiwa pemuda
itu sangat terguncang saat Allah swt.
menghadirkan di dalam mimpinya sosok teladan dan yang paling ia segani yaitu
ustadz dan ayahnya yang selama ini sering mengajarinya dan menasehatinya
tentang kebaikan. Ia telah sering mendengar ceramah tentang larangan mendekati
zina, yaitu surat al-Isra [17] ayat ke 32.
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Namun ia telah melanggar
larangan itu dan tetap berzina. Ia telah menodai tubuh dan jiwanya dengan dosa
itu. Allah swt. menyentuh jiwa pemuda itu dengan membuat pemuda itu malu,
bingung dan cemas bertubi-tubi.
Sahabat muda generasi
bangsa harapan umat,
Mari kita lihat
buktinya bahwa seks bebas dikalangan remaja sudah kian mengancam nasib anak negeri
ini bahkan dapat menghancurkan masa depan mereka. Dalam sebuah acara di stasiun
Metro TV yaitu Kick Andy, edisi Jumat, 4 Februari 2011, melaporkan hasil riset
dari penelitian yang telah dilakukan oleh KOMNAS Perlindungan Anak (2007)
ataupun BKKBN (2010), mengenai perilaku remaja yang melakukan hubungan seks pra
nikah, menunjukkan kecenderungan meningkat. Data hasil riset BKKBN misalnya,
mengatakan bahwa separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di wilayah
Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi telah kehilangan keperawanan dan mengaku pernah
melakukan hubungan seks sebelum menikah, bahkan tidak sedikit yang mengalami
kasus hamil di luar nikah. Na’uzubillaahiminzalik, semoga kita terhindar
dari hal yang demikian.
Saudara-Saudariku
yang kucintai dan kusayangi karena Allah
Syukurlah, pemuda itu
masih teringat nasehat ustadznya dan nasehat itu terbawa di alam bawah
sadarnya. Mendengar ustadz membacakan ayat berikut, tubuh pemuda itu gemetar.
Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui. (QS.
Ali Imran[3]: 135).
Dalam tafsir ayat
tersebut, yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah)
ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi
juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan
dosa yang mana mudharat (kerugian)nya
hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.
Di dalam mimpi pemuda
itu, ia dinasehati oleh sosok berwibawa yaitu ustadz yang mengajak agar pemuda
itu segera berhenti melakukan maksiat, segera bertobat mohon ampunan kepada-Nya
sebelum azab menimpa dan menyengsarakan diri pemuda itu. Jangan sampai menyesal
kemudian. Ujaran ustadz di dalam mimpinya itu senada dengan bunyi surah Huud
[11]: 3, yaitu:
Dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika
kamu mengerjakan yang demikian), niscaya dia akan memberi kenikmatan yang baik
(terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang Telah ditentukan dan dia akan
memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Aku takut kamu akan
ditimpa siksa hari kiamat.
Sebenarnya, berdasarkan
penuturan pemuda itu, mimpinya cukup panjang, namun di sini saya hanya
menceritakan hal-hal terpenting yang dapat dijadikan pelajaran bersama terutama
bagi kita yang masih berusia belia ini. Adapun hal penting disebutkan dalam
surah Huud ayat 3 itu adalah seruan untuk segera bertaubat dan keutamaan berupa
pahala bagi yang menyegerakannya serta ganjaran siksa bagi orang yang berpaling
(enggan bertaubat).
Rahmat
Allah begitu luas
Di dalam surah az-Zumar
[39] ayat 53 disebutkan :
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah swt. Tuhan
pencipta, pengatur dan penguasa alam semesta ini sangat menyayangi hamba-Nya
dan seluruh makhluk-Nya. Sebab rahmatnya lebih luas dari apa yang
diciptakannya. Tanpa terkecuali mereka yang terkadang melanggar aturan,
bergelimang dosa, asalkan punya niat sungguh-sungguh kembali bertaubat,
memperbaiki diri dan meninggalkan sejauh-jauhnya masa lalu mereka yang kelam
itu.
Taubat
Nasuha
Firman Allah swt. dalam penggalan surah at-Tahriim [66]: 8 menyebutkan:
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Senada pula dengan surah
al-Furqan [25]: 71 :
Dan
orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, Maka Sesungguhnya dia
bertaubat kepada Allah dengan Taubat yang sebenar-benarnya.
Saudara-Saudariku
yang kami banggakan,
Dr. Yusuf al Qardhawi,
seorang ulama ahli fiqih kontemporer mendefinisikan bahwa taubat nasuha adalah kembalinya
seorang hamba kepada Allah Ta'ala, tidak ada sekutu bagi-Nya dari dosa yang
pernah ia lakukan karena sengaja atau lupa dengan kembali secara benar, ikhlas,
percaya, dan berhukum dengan ketaatan yang akan mengantarkan hamba tersebut
kepada kedudukan para wali Allah yang bertakwa serta menjauhkan antara ia
dengan jalan-jalan syaitan.
Di dalam kisah
disebutkan, seorang pemuda menangis dan mencium tangan ayahnya dan ustadz yang
membimbingnya. Sosok orang tua kandung muncul di dalam benak pemuda itu dan
menjadi sosok yang membuatnya terharu dan menangis. Boleh jadi ia merindukan
kehangatan kasih sayang seorang ayah, atau ia menangis karena telah menyalahi
dan menyimpang dari pengajaran yang telah diajarkan sang ayah. Jiwanya takut
dan khawatir jika ia di-cap sebagai anak durhaka. Sebab durhaka terhadap kedua
orang tua merupakan satu di antara dosa-dosa besar. Dirinya telah melakukan
banyak dosa dan maksiat seperti berzina, syirik pada-Nya (mencintai makhluk
yaitu kekasihnya melebihi cintanya pada Allah swt.sehingga ia berani melanggar
larangan-Nya), dan durhaka kepada orang tua dan gurunya. Jika Ia tidak segera
sadar dan bertobat, maka azab dan kesengsaraan menimpanya sesuai dengan
perbuatannya. Bahkan ia bisa saja tergolong sebagai pengikut syaitan yang
terkutuk.
Perasaan takut yang
mencekam membuat pemuda itu menyadari bahwa ia mesti bertaubat sungguh-sungguh
(taubat nashuha) dengan syarat :
1.
Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala,
dengan meniatkan taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta
selamat dari adzabnya.
2.
Menyesal atas perbuatan maksiat itu,
dengan bersedih karena melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah
melakukannya.
3.
Meninggalkan kemasiatan dengan segera.
Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia
meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera mengerjakannya,
jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan kewajiban. Jika kemaksiatan itu
berkaitan dengan hak makhluk, maka segera ia membebaskan diri darinya, baik
dengan mengembalikannya kepada yang berhak maupun meminta maaf kepadanya.
4.
Bertekad untuk tidak kembali kepada
kemasiatan tersebut di masa yang akan datang.
5.
Taubat tersebut dilakukan sebelum habis
masa penerimaannya, baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari
tempat tenggelamnya.
Syarat-syarat taubat di atas berdasarkan hadits
Rasulullah saw yang artinya:
Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa
yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di
masa lalu dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang. Apabila
dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya
adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang
sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata
Rasulullah (H.R.
Ibnu Majah).
Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha
adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah
mencintainya".
Mengapa
harus Mimpi ?
Menurut Freud, mimpi
adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah
ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Sedangkan Ibn Arabi
mengidentifikasikan mimpi sebagai bagian dari imajinasi. imajinasi adalah
tempat penampakan wujud-wujud spiritual, para malaikat dan roh, tempat mereka
memperoleh bentuk dan figur-figur “rupa penampakan” mereka, dan karena disana
konsep-konsep murni (ma`ani) dan data indera (mahsusat) bertemu dan
memekar menjadi figur-figur personal yang dipersiapkan untuk menghadapi drama
event rohani.
Dengan kata lain mimpi itu
bagian dari kehidupan manusia yang tak dapat dipisahkan sebab manusia adalah
makhluk psikis. Alam bawah sadar atau mimpi merupakan salah satu media penerima
pesan secara psikis pada diri manusia. Secara spiritual, beberapa dari Nabi dan
Rasul pernah menerima pesan berupa wahyu dari Allah swt. melalui mimpi yang
kemudian wahyu itu menjadi pelajaran dan petunjuk bagi umat manusia. Hal
tersebut ditegaskan Allah swt bahwa mimpi para Nabi dan Rasul itu adalah wahyu
(silakan dibaca QS. Al-Isra’[17]:60). Seperti mimpinya Nabi Ibrahim as. (QS.
Ash Shaaffaat [37]: 102), mimpi Nabi Yusuf as. (QS. Yusuf [12]: 4,5,100), atau
mimpi Rasulullah saw. (QS. Al Fath[48]: 27).
Kaitan dengan kisah
mimpi seorang pemuda dan surah at-Tahriim
[66]: 8 atau al-Furqan [25]: 71 di atas yaitu pelajaran bagi hamba Allah
yang belum bertobat secara total alias tobat sambal. Selayaknya pemuda itu
bersyukur atas mimpi hikmah tersebut. Sebab, Allah swt. menegurnya dengan mimpi
belum dengan peristiwa atau pengalaman di alam nyata. Begitu pula dengan kita,
jangan sampai bernasib sama atau malah lebih parah dari apa yang dikisahkan. Na’uzubillah tsummu na’uzubillahiminzalik.
Sahabat,
Dapat diambil hikmah
bahwa mimpi yang dimaksud bukan bunga tidur belaka, tapi mimpi yang mampu
membangunkan seseorang dari “tidur nyenyak” dalam selimut dosa dan maksiat.
Sehingga, saat ia terbangun, ia dapat menyadari bahwa perbuatan yang selama ini
ia lakukan itu salah. Tidak cukup hanya kesadaran akan kesalahan, tapi berusaha
meninggalkan perbuatan salah itu dan menggantinya dengan perbuatan baik atau
amal shalih yang jelas diridhai Allah swt.
Sebagai penutup, mari kita buat kesimpulan.
Pelajaran
dan Nasehat dari Kisah di atas adalah:
- · Jangan mudah terbujuk untuk berbuat dosa dan maksiat seperti zina dan lain-lain.
- · Hindari situasi dan kondisi yang membahayakan kesucian jiwa
- · Perdalam dan amalkan dengan ikhlas ilmu agama melalui bimbingan guru/ustadz
- · Jangan menunda bertaubat dengan sesungguhnya (taubatan nasuha)
- · Hormati kedua orang tua sebagai bukti taubat kepada-Nya (QS.46:15)
- · Ingat ajal dan kesengsaraan (azab) di dunia dan akhirat akibat berbuat dosa dan maksiat
- · Allah swt. Dialah Tuhan yang Maha Pengampun dan Penyayang kepada hamba-Nya
Semoga taushiyah ini
bermanfaat bagi diri kami dan saudara saudari sekalian, menjadi pelajaran dan
nasehat bagi diri kita agar istiqamah menjaga kesucian jiwa dan terhindar dari
segala dosa dan maksiat yang mengotorinya. Selain itu himbauan kepada para
pemuda lajang yang telah matang dan siap untuk menyegerakan menikah. Sedangkan
yang belum memiliki kesiapan baik lahir maupun batin dianjurkan selalu menjaga
diri, berpuasa, menyibukan diri dalam aktifitas beramal shalih, menuntut ilmu
dan pengalaman hidup.
Saudara-Saudariku
seiman, mari kita tutup majelis ilmu ini dengan membaca surah Al-Ashr:1-3:
Dan membaca doa penutup majelis :
“Maha Suci
Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, aku bersaksi bahwa tiada ilah selain
Engkau aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu" (HR Abu Dawud 4217)
Ushiikum ‘ibaadallaah wanafsii bi taqwallaah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mari saksikan film membangun jiwa berikut ini :
Mari saksikan film membangun jiwa berikut ini :
0 komentar:
Posting Komentar