Jumat, 22 Agustus 2014

Resep Menjaga Kesucian Diri

Sahabat muda, masa muda merupakan masa transisi ke jenjang kedewasaan. Pada tingkat kematangan spiritual, kita mampu membentengi diri ini dari pengaruh negatif kelezatan dunia yang dapat berpengaruh terhadap watak dan kepribadian yang dimiliki. Akan tetapi, bagaimana dengan diri kita yang masih berada dibawah kematangan mental spiritual?, apalagi tingkat kematangan hormon seksual cukup tinggi. Dengan kata lain "jiwa masih labil", mudah tergoyahkan. Sehingga kita tidak menyadari telah terperosok ke dalam lobang keraguan terhadap agama, terbuai oleh pandangan syahwat mata, dan berprilaku zalim terhadap diri sendiri (pikirkan apa yang dimaksud berprilaku zalim terhadap diri sendiri akibat memandang maksiat).

Terkadang, diri ini tidak mengindahkan lagi nasihat-nasihat agama walaupun telah mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan itu. Inilah salah satu ciri hati kita sedang sakit (Qolbun Marid). Ketahuilah wahai sahabat, hati yang sakit perlu diobati. Sehingga tidak bertambah parah oleh virus (dosa kecil & besar) yang dapat menggerogoti iman. Diperlukan resep yang tepat untuk mengobati Qolbun Marit ini. Berikut ini resep menjaga kesucian diri, kita bermohon kepada Allah agar memiliki hati yang selamat (Qolbun Salim). Amin. Sahabat, selamat mengamalkan.

  1. Menahan pandangan dari hal-hal yang diharamkan Allah
Faedahnya seperti disebutkan oleh imam Ibnu Qoyim.
  • Bahwa sikap demikian adalah cerminan dari kepatuhan terhadap perintah Allah.
  • Manisnya iman dan kelezatannya yang dirasakan orang yang menahan pandangan karena Allah sungguh tiada taranya.
  • Membersihkan hati dari rasa sedih dan kesal. Jiwa ini gembira karena dapat menjauhi larangan Allah, dan yakin bahwa Allah akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang jauh melebihi kenikmatan pandangan tersebut.
  • Membukakan bagi hati jalan dan ilmu pengetahuan dan memudahkan baginya mencapainya. Seseorang yang melepaskan pandangan akan keruhlah cahaya hatinya, lalu menjadi gelap dan akhirnya akan tertutup pintu jalan ilmu baginya.
  • 2. Jauhkan diri dari rangsangan seksual
    Membaca cerita roman, majalah-majalah, menonton film, program TV, internet yang semuanya itu dibubuhi dengan pornoaksi dan seksual tersebut perlu kita hindari. Sahabat sarana seksual ini sengaja disebarkan oleh agen-agen naluri dan syahwat, yakni Yahudi beserta antek-anteknya. Nyanyian cabul yang mereka putar dapat meracuni iman pemuda muslim, mencemari wibawa dan kehormatan, menodai akhlak dan keutamaan, melemahkan kekuatan dan ingatan, serta menghilangkan jati diri dan kemuliaan.
    3. Tumbuhkan Perasaan Takut Kepada Allah
    Seorang hamba bila nuraninya merasakan bahwa Allah set. Senantiasa mengawasi setiap gerak-geriknya, melihat segala perbuatannya. Ia akan muak dan benci untuk mendekati maksiat, serta akan menjauhkan dirinya dari perbuatan mesum dan kemungkaran.
    4. Perhatikan Petunjuk Medis
    Untuk meredakan dorongan naluri seksual, para pakar kesehatan dan kedokteran memberikan resep sebagai berikut:
    • Banyak mandi dengan memakai air dingin pada musim panas dan banyak menyiram air dingin pada alat kelamin di musim-musim yang lain;
    • Banyak melakukan aktivitas olahraga dan latihan-latihan fisik;
    • Menghindari makanan-makanan yang banyak mengandung rempah karena dapat menimbulkan rangsangan;
    • Mengurangi semaksimal mungkin minuman yang merangsang urat saraf seperti kopi dan teh;
    • Tidak banyak mengonsumsi daging merah dan telur;
    • Jangan tidur terlentang atau tengkurap, tetapi tidurlah dengan berbaring di atas bagian tubuh sebelah kanan dan menghadap kiblat sesuai dengan anjuran sunah.
    5. Mengisi kekosongan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
    Menurut para ahli ilmu jiwa dan pendidikan, seorang remaja atau pemuda di saat kekosongan akan datang kepadanya impian-impian dan khayalan-khayalan seksual yang menariknya untuk menzalimi diri sendiri dengan berbuat dosa. Dan pada saat itu pula tidak ada jalan lain baginya untuk meredakan dorongan naluri seks yang sedang menggebu-gebu itu kecuali dengan melakukan praktek masturbasi atau onani. Apa penawarnya?, hendaklah kita memahami bagaimana cara memanfaatkan waktu luang ini! Apakah dengan berolahraga, rihlah (rekreasi), menelaah buku-buku dan mengkajinya, membuat diskusi kajian keilmuan dan agama, dan masih banyak aktivitas positif lainnya.
    6. Memilih Sahabat yang baik
    “teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Zukhruf:67)
    7. Puasa Sunat
    Rasulullah saw. Menganjurkan kepada pemuda, yang karena kondisi tertentu belum mampu untuk menikah, agar sering-sering mengerjakan shaum (puasa) sunat.
    Rasul saw. Bersabda “Wahai para pemuda siapa saja di antara kamu memiliki kemampuan hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu dapat menjaga pandangan serta kemaluan. Dan bagi yang belum mampu hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menekan syahwat”.
    8. Memperketat Kontrol Agama di dalam Jiwa
    • Menghayati arti keagungan Allah. Maka akan mencegahnya dari perbuatan maksiat, karena Allah Maha Melihat dan Mendengar;
    • Menghayati arti cinta kepada Allah. Sungguh orang yang mencintai itu selalu taat kepada yang dicintai;
    • Menghayati arti nikmat dan ihsan dari Allah. Sehingga malu untuk berbuat maksiat;
    • Mengerti akan kemarahan dan murka Allah;
    • Memahami arti kehilangan kesempatan yaitu untuk berbuat kebajikan di dunia dan akhirat;
    • Memahami arti kemenangan atas musuh yaitu setan dan hawa nafsu;
    • Merenungi arti dunia, kefanaannya dan akan segera berakhir. (wallahu a’lam.)

0 komentar:

Posting Komentar

NASYID & RELIGI ISLAMI


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design