Sahabat
muda, masa muda merupakan masa transisi ke jenjang kedewasaan. Pada
tingkat kematangan spiritual, kita mampu membentengi diri ini dari
pengaruh negatif kelezatan dunia yang dapat berpengaruh terhadap watak
dan kepribadian yang dimiliki. Akan tetapi, bagaimana dengan diri kita
yang masih berada dibawah kematangan mental spiritual?, apalagi tingkat
kematangan hormon seksual cukup tinggi. Dengan kata lain "jiwa masih
labil", mudah tergoyahkan. Sehingga kita tidak menyadari telah
terperosok ke dalam lobang keraguan terhadap agama, terbuai oleh
pandangan syahwat mata, dan berprilaku zalim terhadap diri sendiri
(pikirkan apa yang dimaksud berprilaku zalim terhadap diri sendiri
akibat memandang maksiat).
Terkadang, diri ini tidak mengindahkan lagi nasihat-nasihat agama walaupun telah mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan itu. Inilah salah satu ciri hati kita sedang sakit (Qolbun Marid). Ketahuilah wahai sahabat, hati yang sakit perlu diobati. Sehingga tidak bertambah parah oleh virus (dosa kecil & besar) yang dapat menggerogoti iman. Diperlukan resep yang tepat untuk mengobati Qolbun Marit ini. Berikut ini resep menjaga kesucian diri, kita bermohon kepada Allah agar memiliki hati yang selamat (Qolbun Salim). Amin. Sahabat, selamat mengamalkan.
Terkadang, diri ini tidak mengindahkan lagi nasihat-nasihat agama walaupun telah mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan itu. Inilah salah satu ciri hati kita sedang sakit (Qolbun Marid). Ketahuilah wahai sahabat, hati yang sakit perlu diobati. Sehingga tidak bertambah parah oleh virus (dosa kecil & besar) yang dapat menggerogoti iman. Diperlukan resep yang tepat untuk mengobati Qolbun Marit ini. Berikut ini resep menjaga kesucian diri, kita bermohon kepada Allah agar memiliki hati yang selamat (Qolbun Salim). Amin. Sahabat, selamat mengamalkan.
- Menahan pandangan dari hal-hal yang diharamkan Allah
- Bahwa sikap demikian adalah cerminan dari kepatuhan terhadap perintah Allah.
- Manisnya iman dan kelezatannya yang dirasakan orang yang menahan pandangan karena Allah sungguh tiada taranya.
- Membersihkan hati dari rasa sedih dan kesal. Jiwa ini gembira karena dapat menjauhi larangan Allah, dan yakin bahwa Allah akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang jauh melebihi kenikmatan pandangan tersebut.
- Membukakan bagi hati jalan dan ilmu pengetahuan dan memudahkan baginya mencapainya. Seseorang yang melepaskan pandangan akan keruhlah cahaya hatinya, lalu menjadi gelap dan akhirnya akan tertutup pintu jalan ilmu baginya.
- Banyak mandi dengan memakai air dingin pada musim panas dan banyak menyiram air dingin pada alat kelamin di musim-musim yang lain;
- Banyak melakukan aktivitas olahraga dan latihan-latihan fisik;
- Menghindari makanan-makanan yang banyak mengandung rempah karena dapat menimbulkan rangsangan;
- Mengurangi semaksimal mungkin minuman yang merangsang urat saraf seperti kopi dan teh;
- Tidak banyak mengonsumsi daging merah dan telur;
- Jangan tidur terlentang atau tengkurap, tetapi tidurlah dengan berbaring di atas bagian tubuh sebelah kanan dan menghadap kiblat sesuai dengan anjuran sunah.
- Menghayati arti keagungan Allah. Maka akan mencegahnya dari perbuatan maksiat, karena Allah Maha Melihat dan Mendengar;
- Menghayati arti cinta kepada Allah. Sungguh orang yang mencintai itu selalu taat kepada yang dicintai;
- Menghayati arti nikmat dan ihsan dari Allah. Sehingga malu untuk berbuat maksiat;
- Mengerti akan kemarahan dan murka Allah;
- Memahami arti kehilangan kesempatan yaitu untuk berbuat kebajikan di dunia dan akhirat;
- Memahami arti kemenangan atas musuh yaitu setan dan hawa nafsu;
- Merenungi arti dunia, kefanaannya dan akan segera berakhir. (wallahu a’lam.)
2. Jauhkan diri dari rangsangan seksual
Membaca
cerita roman, majalah-majalah, menonton film, program TV, internet yang
semuanya itu dibubuhi dengan pornoaksi dan seksual tersebut perlu kita
hindari. Sahabat sarana seksual ini sengaja disebarkan oleh agen-agen
naluri dan syahwat, yakni Yahudi beserta antek-anteknya. Nyanyian cabul
yang mereka putar dapat meracuni iman pemuda muslim, mencemari wibawa
dan kehormatan, menodai akhlak dan keutamaan, melemahkan kekuatan dan
ingatan, serta menghilangkan jati diri dan kemuliaan.
3. Tumbuhkan Perasaan Takut Kepada Allah
Seorang
hamba bila nuraninya merasakan bahwa Allah set. Senantiasa mengawasi
setiap gerak-geriknya, melihat segala perbuatannya. Ia akan muak dan
benci untuk mendekati maksiat, serta akan menjauhkan dirinya dari
perbuatan mesum dan kemungkaran.
4. Perhatikan Petunjuk Medis
Untuk meredakan dorongan naluri seksual, para pakar kesehatan dan kedokteran memberikan resep sebagai berikut:
5. Mengisi kekosongan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
Menurut
para ahli ilmu jiwa dan pendidikan, seorang remaja atau pemuda di saat
kekosongan akan datang kepadanya impian-impian dan khayalan-khayalan
seksual yang menariknya untuk menzalimi diri sendiri dengan berbuat
dosa. Dan pada saat itu pula tidak ada jalan lain baginya untuk
meredakan dorongan naluri seks yang sedang menggebu-gebu itu kecuali
dengan melakukan praktek masturbasi atau onani. Apa penawarnya?,
hendaklah kita memahami bagaimana cara memanfaatkan waktu luang ini!
Apakah dengan berolahraga, rihlah (rekreasi), menelaah buku-buku dan
mengkajinya, membuat diskusi kajian keilmuan dan agama, dan masih banyak
aktivitas positif lainnya.
6. Memilih Sahabat yang baik
“teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Zukhruf:67)
7. Puasa Sunat
Rasulullah
saw. Menganjurkan kepada pemuda, yang karena kondisi tertentu belum
mampu untuk menikah, agar sering-sering mengerjakan shaum (puasa) sunat.
Rasul saw. Bersabda “Wahai
para pemuda siapa saja di antara kamu memiliki kemampuan hendaklah ia
menikah, karena sesungguhnya menikah itu dapat menjaga pandangan serta
kemaluan. Dan bagi yang belum mampu hendaklah ia berpuasa, karena puasa
itu dapat menekan syahwat”.
8. Memperketat Kontrol Agama di dalam Jiwa
0 komentar:
Posting Komentar