Abu
Ya'la Syadad bin 'Aus ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda :
"Seorang yang cerdas akalnya adalah orang yang selalu introspeksi
dirinya dan selalu menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Dan orang
yang lemah (akalnya) adalah orang yang selalu menuruti hawa nafsunya
tetapi berangan-angan (memperoleh rahmat Allah)". (HR. Tirmidzi
& Ibn Majah)
Kematian
bukanlah akhir segalanya, kehidupan yang sebenarnya justru baru dimulai
setelah kematian. Apakah kita termasuk orang yang cerdas sangat
tergantung dengan orientasi setiap aktivitas kita ? kalau orientasinya
adalah kehidupan setelah kematian berarti kita orang yang cerdas, tetapi
kalau hanya untuk kehidupan kini, berarti kita orang yang bodoh.
Termasuk yang manakah diri kita?.......................
Sumber: Ali Nurdin, Seri 365 Hari bersama Ujaran Rasulullah Saw. Kebanyakan Manusia Tertipu, Seri 8, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2003,h.2
Sumber: Ali Nurdin, Seri 365 Hari bersama Ujaran Rasulullah Saw. Kebanyakan Manusia Tertipu, Seri 8, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2003,h.2
0 komentar:
Posting Komentar